Mujur tidak dapat diraih, malang tidak dapat ditolak, peribahasa di atas mungkin pas dengan apa yang dialami oleh abangku. Jauh-jauh hari ia sudah mempersiapkan diri untuk hadir mengikuti acara raker yang diadakan oleh kantor tempat ia bekerja, kegiatan tersebut dilaksanakan di pulau Bali. Segala sesuatu sudah dipersiapkan, tentunya tidak ketinggalan tes PCR sebagai syarat untuk melakukan kunjungan luar daerah. Dan pada hari yang sudah ditentukan beliau berangkat bersama rombongan dari Jakarta menuju pulau dewata.

            Singkat cerita rombangan itu beristirahat di tempat yang sudah disediakan penyelenggara, sebelum acara pembukaan berlangsung ada berita yang membuat abangku tidak bisa mengikuti acara raker tersebut,  keluarnya pemberitahuan bahwa hasil PCR nya positif. Jas dan kemeja yang sudah dipersiapkan dari Jakarta masih setia di dalam koper yang dibawa.  Rencana mengikuti raker gagal total.

            Akhirnya abangku di rujuk ke rumah sakit Surya Husada di Denpasar. Kami  dari pihak keluarga baru mengetahui kalau abangku  positif covid  beberapa hari setelah beliau dirawat. Mungkin abangku tidak ingin kami cemas. Bagaimana tidak cemas beliau sendirian di sana sedangkan rekan-rekan kerjanya yang ikut dalam acara raker tersebut sudah kembali semuanya ke Jakarta. Tapi kami percaya pasti pihak rumah sakit akan memberikan pelayanan yang terbaik.

            Setelah keluarga besar mengetahui keadaan abangku tentunya kecemasan sangat dirasakan, apalagi setelah menceritakan keadaan kerongkongannya yang sangat pedih dan susah makan. Sehingga makanan yang masuk ke dalam perut sedikit. Keluarga menyarankan agar dipaksakan untuk menghabiskan makanan yang disediakan agar energinya  bertambah.

            Masalahnya terletak pada makanan yang disajikan kurang sesuai dengan selera, apalagi abangku kalau bukan nasi Padang  agak sudah menelan nasi yang berada di dalam mulutnya. Yah… begitulah orang Padang sampai ke ujung dunia pun ia merantau nasi Padang tetap penggugah selera nomor satu. Masalahnya lagi bagaimana caranya mendapatkan nasi Padang di kota ini, disaat sedang sakit  dan hanya sendirian. Ditambah lagi biasanya kalau kita tengah dirawat di rumah sakit, kita pasti akan di sajikan hidangan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku di rumah sakit.

            Tetapi orang baik itu akan selau ada dimana pun kita berada. Pada tanggal 28 Januari 2022, Dr I Putu K Wiradjaya SpPD, dokter yang merawat abangku menelpon  dan menanyakan bagaimana kondisinya saat ini. Abangku  menjelaskan keluahan yang dirasakannya. Setelah itu dokter juga menanyakan apa yang diinginkan oleh abangku. Mendengar pertanyaan seperti itu  abangku dengan spontan langsung mengatakan bahwa yang paling ia inginkan  adalah sepiring nasi Padang dengan lauk dan sambalnya yang membuat mulut tidak berhenti  mengunyah.

            Dokter pun mengizinkan untuk mengkonsumsi nasi Padang, sambil menginformasikan nasi Padangnya bisa dipesan melalui perawat ataupun lewat gofood. Sayangnya nasi Padang tak kunjung dipesan walaupun dokter sudah memberi lampu hijau.

            Berapa hari setelah itu, dokter kembali menelpon untuk menanyakan kondisi abangku sekaligus menanyakan apakah sudah jadi makan nasi Padangnya atau belum.  Dengan jujurnya abangku menjawab belum. Secara  spontan dokter yang baik hati ini mengatakan bahwa beliau akan memesankan sendiri nasi Padangnya di tempat langganannya. Tentunya hal  ini  membaut  abangku sangat bahagia, sudah terbayang bagaimana nikmatnya menikmati suap demi suap nasi Padang di dalam mulutnya.

            Dan  benar saja akhirnya nasi Padang itu mendarat di ruangan tempat abangku di isolasi. Tanpa menunggu lama nasi tersebut langsung dieksekusi tanpa meninggalkan satu butir pun. Mmmm nikmatnya.. segala kerinduan dengan masakan Padang akhirnya terwujudkan.

            Sekotak nasi Padang ini seperti sebutir obat paling mujarab dari resep yang dituliskan oleh dokter yang sangat mengerti keinginan pasiennya. Terimakasih Pak dokter, kebaikan yang sudah dilakukan sangat mengispirasi dan semakin memberi keyakinan bahwa orang baik akan ada dimanapun dan dalam kondisi apapun keadaan kita. Jadi… jangan khawatir, yang tidak kalah penting  adalah mari menebar kebaikan dimana saja kita berada

Payakumbuh, 01022022