khairiyati

Teruslah menulis....mana tahu di antara tulisan kita bisa mengispirasi dan memotivasi orang lain... ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Protektif

Protektif

#60

Dini sangat kesal dengan sikap dan perlakuan ibunya belakangan ini. Semua nya dilarang, semuanya dibatasi. Padahal sebelumnya ia bisa bebas melakukan apa yang ia inginkan. Dengan wajah cemberut ia masuk ke kamarnya dan mengunci pintunya.

Sebagai orang tua, rasa cinta dan sayang kepada anak tidak diragukan lagi. Karena anak adalah anugerah yang tidak ada bandingannya. Maka tidak heran kalau orang tua sangat menginginkan yang terbaik untuk buah hati mereka. Mereka mencurahkan kasih sayang dan perhatian kepada anak-anaknya. Walaupun terkadang menurut anak perhatian yang diberikan dinggap terlalu berlebihan.

Terlebih lagi pada zaman sekarang, kecemasan dan ketakutan orang tua melihat pergaulan remaja dan kasus-kasus yang banyak terjadi belakang ini membuat orang tua merasa ketakutan kalau hal tersebut menimpa anak-anak mereka. Ada orang tua yang berusaha memberikan pengertian kepada anak-anak mereka agar mereka berhati-hati dalam bergaul sehingga tidak terbawa kepada pergaulan yang merugikan dirinya kelak. Dan ada orang tua yang sangat membatasi gerak anaknya karena ketakutan yang luar biasa, sehingga anak dibatasi dan anak merasa tidak memperoleh kebebasan dalam hidupnya.

Apa yang akan terjadi jika orang tua terlalu protektif terhadap buah hatinya? Berikut ini adalah dampak yang ditimbulkan dari sifat protektif orang tua kepada buah hati mereka.

1. Tidak percaya diri

Anak yang selalu dibatasi ruang dan geraknya maka ia akan sulit untuk mengaktualisasikan dirinya, ia tidak percaya diri karena selalu dibayang-bayangi oleh ketakutan jika yang ia lakukan tidak sesuai yang diinginkan.

2. Mengurung diri

Dengan banyaknya batasan-batasan yang dibuat oleh orang tua, akhirnya anak menarik dirinya dalam pergulan dan lebih memilih menyendiri di dalam kamarnya. Ia merasa sangat nyaman dengan kesendiriannya tersebut. Seshingga ia tidak memerlukan sosialisasi.

3. Takut bersosialisai

Apabila ada kesempatan untuk ikut nimbrung dalam suatu kegiatan di masyarakat, sekolah atau tempat lainnya, anak akan takut terjun di dalamnya karena ia khawatir kegiatan ini nanti akan membawa ia kepada hal negatif seperti yang dikatakan orang tuanya

4. Mulai berbohong

Agar aktifitasnya di luar bisa ia lakukan dengan bebas, dengan mengenyampingkan kekangan orang tua, si anak mulai berbohong agar tidak dimarahi dan kegiatannya tetap bisa berjalan.

Melihat dampak yang timbul dari sikap protektif orang tua kepada anak seperti yang dipaparkan di atas, maka langkah-langkah yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi masalah ini adalah dengan…

1. Berikan rasa kepercayaan diri kepada anak.

Anak-anak kita hari ini tidak sama dengan zaman orang tuanya dahulu. Dulu tingkat kecemasan orang tua kepada anaknya tidak seperti kecemasan orang tua zaman sekarang. Hal ini tentu saja dilatar belakangi oleh perubahan pola pikir dan gaya hidup orang yang berpengaruh kepada sikap dan tingkah laku mereka. Perubahan-perubahan yang terjadi apalagi yang berdampak negatif, terang saja membuat sebagaian orang tua merasa cemas dan takut. Mengekang dan terlalu megnawasi anak bukanlah solusi terbaik. Berikan pengertian-pengertian kepada anak akan konsekuensi yang akan ia terima bila ia tidak mawas diri, dari setiap situasi yang tidak bersahabat. Tumbuhkan rasa percaya diri pada anak bahwa ia harus punya kesiapan menghadapi situasi ini. Dan titip kepercayaan kita kepada mereka agar ia mereka tidak berjalan ke arah yang salah.

2. Latih anak untuk mandiri

Perjalanan hidup anak nantinya tidak akan ia habiskan bersama orang tuanya saja, ada orang lain yang berada di sekitar mereka yang kan mewarnai hidupnya. Latih anak untuk mandiri agar ia tidak tergantung kepada orang lain. Dan ia tidak selalu berada dibalik baying-bayang orang tuanya.

3. Jalin komunikasi

Komunikasi dua arah dengan buah hati akan dapat memecahkan kebekuan hubungan antara orang tua dan anak. Dari komunikasi yang terjadi maka beberapa kisah akan terungkap sehingga antara keduanya bisa saling instropeksi terhadap sikap dan perilaku masing-masing sehingga tidak ada perasaan saling berpraduga antara satu dengan yang lainnya. Dengan kominukasi kebekuan antara keduanya bisa dicairkan. Sehingga apapun nantinya yang akan terjadi akan saling berkabar .

4. Tanamkan sikap saling terbuka

Jangan ada dusta diantara kita begitu pameo yang sering di dengar, ini menggambarkan bahwa semua orang tidak ada yang ingin dibohongi. Agar anak tidak membohongi orang tuanya maka orang tua harus menanamkan kejujuran pada diri anak, bersikap saling terbuka terhadap apapun yang akan dilakukannya. Karena bagaimanapun juga imbas dari perbuatan bohong yang dilakukan anak akan berdampak juga kepada orang tua. Keterbukaan ini akan menumbuhkan kepercayaan antara kedua belah pihak.

Payakumbuh, 28-02-2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Good bener

28 Feb
Balas

Terimakasih

28 Feb



search

New Post