#48

Seorang ibu mengingatkan kepada teman-temannya ketika arisan tengah berlangsung untuk hati-hati berteman dan bergaul dengan si A karena masa lalunya yang kurang baik, takutnya nanti akan memberi pengaruh yang tidak baik kepada mereka.

Ditempat yang lain seorang pemuda yang terlihat sibuk mendekatkan diri dengan agama, selalu menghabiskan waktunya di masjid dan hadir dalam kegiatan keagamaan. Berdasarkan pengakuannya Ia ingin menjalani kehidupan yang benar dan ingin berubah dari kehidupan yang kurang baik di masa lalunya.

Dalam menjalani kehidupan mungkin kita pernah terjebak dalam situasi yang tidak baik dan tentunya kita sendiri tidak menginginkan hal tersebut terjadi. Atau ada orang yang memang terperanngkap dalam kealpaan yang membuatnya melakukan tindakan yang bertentang atau berlawanan dengan norma yang ada.

Kita manusia pasti pernah berbuat salah karena kita memang bersifat khilaf. Namun kekhilafan yang kita lakukan bukan berarti kita larut di dalamnya. Karena pada hakikatnya hati nurani kita pasti menolaknya. Namun terkadang karena dorongan nafsu dan kepentingan lain sehingga kita mengenyampingkan bisikan suara hati, malah larut dalam kealfaan diri yang berkepanjangan.

Biarlah masa lalu kelam itu ditutup rapat-rapat, mencoba membuka lembaran baru yang lebih baik. Ibarat seorang yang pernah terjatuh ke dalam sebuah lubang karena ia tidak memperhatikannya dengan seksama sewaktu berjalan melewatinya. Maka tentu ia tidak ingin kembali terjatuh lagi ke lubang yang sama untuk kesekian kalinya.

Jejak dari perjalanan masa lalu tentunya tidak bisa dihapuskan begitu saja dari kisah perjalanan hidup kita. Biarkanlah ia tetap menjadi bagian dari kisah hidup, walaupun nantinya akan ada orang akan mengetahui sisi gelap kita. Ya itulah kita dimasa lalu. Namun hendaknya kita harus bisa bangkit dan meninggalkan semua itu. Bukan kah setelah gelap akan sealu ada terang. Perjalanan kisah hidup berikutnya tentu harus diisi dengan hal yang positif.

Payakumbuh, 16-02-2021