#43

            Beberapa hari ini kita dikejutkan dengan berita tentang adanya ajakan nikah muda, pernikahan siri dan poligami yang dipromosikan oleh Aisha Weddings, yang mendapat respon penolakan dari berbagai pihak.

            Mempunyai pasangan dan kemudian menikah memang keinginan setiap orang. Namun keinginan itu tentunya tidak serta merta dapat cepat di wujudkan. Karena menikah bukanlah hal yang gampang perlu pemikiaran yang matang untuk memulainya.

            Ada beberpa hal yang harus diperhatikan oleh para remaja.

1.    Kesiapan diri

Usia seseorang menjadi faktor penentu untuk melangsungkan suatu pernikahana , tidak sembarang usia bisa melakukannya. Terlebih lagi di negara  kita memang ada batasan usia untuk memperbolehkan untuk menikah.

2.    Kesiapan mental

Penikahan bukan saja bertujuan menyatukan dua orang yang berbeda, tetapi juga menerima pribadi dan sifat yang berbeda. Masing-masing pihak membawa karakter yang berseberangan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu perlunya kesiapan mental untuk menerima perbedaan sikap, kebiasaan yang dimiliki antara kedua belah pihak. Pernikahan bukan utuk satu atau dua hari, tetapi untuk seumur hidup. Maka perlu kesiapan mental untuk berkompromi dengan perbedaan-perbedaan karakter yang mengemuka nantinya.

3.    Kesiapan materi

Pernikahan tidak hanya bermodalkan cinta semata, perlu ditopang oleh finansial. Tidak perlu kaya yang penting bisa untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Bagi para remaja pikirkanlah terlebih dahulu  keinginan bersatu dalam ikatan pernikahan, karena pernikahan itu bukan sekedar menyatukan pribadi yang berbeda, tapi juga belajar menerima kelebihan dan kekurangan, belajar menerima dan memahami prinsip hidup yang berbeda.

Jangan terburu-buru mengambil keputusan, kalau belum memiliki kesiapan lebih baik ditunda dahulu. Agar tidak menyesal akhirnya.

Payakumbuh, 11-02-2021