ALUMNI WRITING CAMP (MWC) LABUHANBATU SUMUT

PERJALAN MERAIH IMPIAN

Semasa duduk dibangku sekolah penuh harap yang ku inginkan agar dapat membahagiakan orang tua. Perjalanan itu tidak semudah yang aku bayangkan setelah tamat sekolah (Aliyah) ingin melanjutkan sekolah yang lebih tinggi, namun keinginan itu tidak terpenuhi dikarenakan biaya yang dibutuhkan begitu besar ditambah lagi kakak masih kuliah D3 Keperawatan yang banyak membutuhkan biaya. Akhirnya perkulihanku tertunda demi menyelesaikan perkuliahan kakak kandungku.

Namun aku tidak patah semangat untuk meraih impianku, akupun ikut bekerja bersama orang tua yang selama ini sebagai seorang nelayan. Akupun ikut bersamanya demi mendapatkan pundi-pundi uang yang akan digunakan untuk biaya sekolahku nanti. Setahun ku ikut dengan ayah berlayar menangkap ikan, membawa padi dan beras dari satu daerah yang belum ada transport tasi daratnya ke daerah yang jauh antara Labuhan Bilik, Ledong, Panipahan bahkan sampai ke Bagan Siapi-api kabupaten Rokan Hilir Riau. Perjalanan kami tidak tentu kadang 4 sampai 7 hari.

Hari demi hari aku jalani hidup bekerja membantu orang tua sebagai seorang nelayan. Kini ku berpikir agar nantinya pekerjaan yang dilakukan ayah tidak lagi kurasakan, berusaha ingin meraih cita-citaku yang tertunda.

Setelah ku anggap uang yang didapat cukup untuk mendaftar ke sekolah Perguruan Tinggi, akupun tidak lagi berlayar bersama ayah. Ku tinggalkan pekerjaan ku itu demi merai cita-cita yang ku inginkan. Dengan ikhlas orang tua melepas kepergianku keperantauan untuk melanjutkan sekolah. Dengan penuh semangat dan keyakinan berharap tidak mengecewakan mereka. Ku berangkat dari kampung halaman yang selama ini tempatku bermain dan bermanja dengan orang tua. Walaupun tersa sedih ku bulatkan tekat demi masa depan dan impianku.

Aek Nabara tempat yang kujadikan untuk tinggal dalam nenuntut ilmu, walaupun tempat kuliah yang ku tuju lumayan jauh (UniversitasIslam Labuhanbatu) namun itu semua tiada halangan bagiku. Berangkat ke tempat kuliah pukul 13.30 dengan menggunakan Bus Pinang Indah terkadang Bus Sri Bilah. Itu lah perjalanan hari-hari yang kulalui selama 4 tahun lamanya.