Khairun Nisa

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengasah Keterampilan Memasak di Masa Pandemik

Mengasah Keterampilan Memasak di Masa Pandemik

Wanita pada umumnya suka memasak. Sebagai seorang istri ataupun seorang ibu, memasak merupakan kegiatan sehari- hari yang dilakoni. Namun bukan berarti hakikat seorang wanita harus memasak. Ada juga wanita yang tidak suka memasak karena baginya memasak bukanlah hobinya. Ada juga laki- laki yang suka sekali memasak. Tidak jarang kita temukan koki- koki handal yang berasal dari kaum adam. Saya pribadi cenderung jarang memasak di rumah. Beruntungnya saya punya pasangan yang tidak rewel mewajibkan istrinya memasak. Masa pandemik ini saya luangkan lebih banyak waktu di rumah. Bekerja dari rumah memberikan waktu emas bagi saya untuk melatih keterampilan memasak. Kenapa saya bilang memasak adalah sebuah keterampilan? Jawabannya adalah karena orang yang sering memasak, rasa masakannya terasa berbeda dengan orang yang jarang memasak. Walaupun saat ini resep- resep masakan bersliweran di google, tetap saja rasa masakan dari orang yang terbiasa memasak itu lebih 'endes'. Rasa yang berbeda inilah hasil dari latihan dan praktik nyata dari keterampilan memasak. Tidak heran seorang ibu rumah tangga yang suka memasak lebih memahami takaran bumbu dan bahan masakan. Baginya memasak sudah menjadi makanan sehari - hari baginya. Satu bulan lebih saya tahan diri saya untuk menjajaki kuliner di luar rumah karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini. Biasanya saya dan suami sering bereksplorasi mencoba berbagai pusat jajanan untuk buka puasa. Kebijakan PSBB membuat saya rajin berkutat di dapur untuk memasak. Saya menikmati menjadi ratu di dapur saya sendiri. Hasil jelajah menu masakan di internet dan sedikit improvisasi saya akhirnya membuahkan hasil. Suami memuji masakan saya, "Mie ayamnya udah kaya yang abang-abang penjual keliling buat." Saya tersenyum dan menjawab, "Alhamdulillah, besok adek masakan apa yang abang suka lagi." Saya pun teringat sebuah hadits Riwayat Muslim, "Makanan yang disediakan oleh istri kepada suaminya lebih baik daripada istri itu mengerjakan haji dan umrah." Sungguh beruntung seorang istri yang memasakan makanan untuk suaminya karena pahalanya yang besar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih Bu Tusilia

11 May
Balas

Mantap bu

11 May
Balas



search

New Post