SERPIHAN HARAPAN
Habis sudah masa lama
Jiwa teduh penghilang rasa
Melarik abjad dan aksara kini tersisa
Tanpa ingin bertanya mengapa..
Mungkin engkau juga
Demi asa yang telah lama ku ketik
Semilir angin menjawab dengan berbisik
Berjalan menelusuri dari titik ke titik
Beruntaian kata melabuhkan hasrat
Dalam jiwa tergenggam erat
Biarlah aku sendiri
Menikmati sepi malam ini
Seperti hari-hari kemaren
Menjeda waktu
Dalam lingkaran detik
Mengeja tiap sudut yang Terbaca
Hingga pagi tiba
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Juoss ancene
Harapan, mengapa hanya tinggal serpihan? Tautkan serpihan, rekat kembali mengulang kenang.
Kenang sdh usang, pada jalan yg tak bertuan...