Khalid Wahyudin

Khalid Wahyudin hanya seorang guru sekolah gunung yang tengah berpacu dengan asa terindahnya. Sejak 2009 hingga kini, saat amanah sebagai abdi negara diterima...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cinta Transformasional

Cinta Transformasional

Lelaki itu tengah memandang wajah istrinya yang terlelap, begitu dalam. Wanita yang selalu setia menemaninya, suka dan duka. Pelan, agar ia tak terbangun, lelaki itu duduk di dekatnya, di kursi dekat ranjang tidur. Hari sudah larut malam. Mengisi malam itu, ia menuliskan pesan dalam buku hariannya.

Di awal tulisan, ia menuliskan, cinta tak sekadar harus dijaga, tapi diberdayakan. Cinta bukan pasrah, tapi harus berdaya. Cinta itu transformasional. Yaitu, cinta yang menginspirasi dan terus bertumbuhkembang menjadi bunga-bunga indah kehidupan. Lalu, ia menuliskan lagi dengan kata-kata kemesraan yang ia punya.

Sayang, cintaku padamu bukan cinta transaksional, yang selalu berhitung soal untung dan rugi atau kesetiaan yang sekadar simbol. Bukan cinta yang sekadar menuntut do things right. Cintaku padamu, do the right things. Bukan cinta kamuflase, di depanmu aku begitu, di belakangmu aku begini. Cintaku bukan semangka berdaun siri. Kau tak usah ragu soal itu.

Sayang, cintaku padamu, cinta transformasional. Cinta yang terus tumbuh dan berkembang. Cinta yang memberdayakan. Cinta yang selalu memperhatikan kebutuhan pasangan. Cinta yang mampu menyelaraskan tujuan dalam menempuh kehidupan bersama. Mungkin tak cuma dunia, akhirat juga.

Cinta ini bagiku idealized influence. Cinta yang selalu membangkitkan emosi dan kepercayaanku padamu. Kau tahu, kepercayaan itu modal kita untuk selalu bersama selamanya. Kau tahu, Nabi Muhammad adalah model paling ideal bagi para pecinta sejati. Aku berusaha mencontohnya, meski aku tahu tak akan pernah bisa menyamai kecintaannya pada istri dan keluarga.

Cinta ini bagiku intellectual stimulation. Cinta yang selalu membimbingku untuk menemukan hal-hal baru, bagaimana bisa mencintaimu lebih baik dan mulia dari waktu ke waktu. Cinta yang membuatku semakin yakin dengan kemampuanku sendiri tentang cinta sepenuh hati. Cinta yang harus selalu dipupuk dan disirami agar terus tumbuh dan berkembang setiap hari.

Cinta ini bagiku inspirational motivation. Cinta yang membuatku merasa yakin menatap masa depan cinta dan tujuan hidup bersama. Cinta yang menginspirasi dan membangkitkan motivasi. Cinta yang membuatku selalu yakin, bersamamu aku akan mampu menjalani kehidupan dan masa depan lebih baik.

Cinta ini bagiku individualized consideration. Cinta yang memupuk kepedulian dan perhatian. Untuk itu, tak sedetik pun kuabaikan dirimu. Ku perhatikan kebutuhanmu seperti kasih sayang seorang ibu. Cinta yang membebaskanmu meraih cita-cita dan impian, hingga berakhir di ujung bahagia. Karena kutahu, kebahagianmu adalah kebahagianmu juga. So sweet!

* Terinspirasi Transformational Leadership, Bernard M. Bass., et.al.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Dulu ada judul cinta sepotong roti...

24 Dec
Balas

Hahaha terlalu banyak dipotong, dapatnya dikit2, Kang.

24 Dec
Balas



search

New Post