Hanya Sebutir Debu di Padang Gurusiana
Genap seminggu sudah saya bergabung di Gurusiana. Sungguh ini pengalaman yang sangat berharga. Menimba ilmu dan pengalaman dari sahabat-sahabat Gurusiana yang rata-rata piawai mengolah kata. Banyak penulis hebat dan produktif di sini. Awalnya sedikit ragu, bergabung atau tidak. Namun, keinginan itu sudah tak terbendung lagi. Saya harus memulainya. Saya harus berani.
Memasuki gerbang Gurusiana pertama kalinya, saya dibuat terpana dengan ragam tulisan yang ada. Berbagai gaya menulis pun saya temukan. Saya berusaha merasakan gurih dan nikmatnya. Juga, manis dan renyahnya. Sangat bervariasi. Saya membatin, membandingkan dengan kemampuan diri yang tak seberapa. Duh, rasanya seperti sebutir debu di Padang Gurusiana.
Rata-rata sahabat penulis Gurusiana telah berhasil menerbitkan buku karya sendiri. Sedangkan saya belum sama sekali. Belum satu buku pun saya hasilkan. Tapi, membaca setiap tulisan yang terpampang di beranda, membuat saya tak berkecil hati. Tulisan para sahabat Gurusiana mengandung magis, seperti memiliki daya tarik yang kuat. Satu dengan lainnya, saling mendukung dan menguatkan. Wajar, jika ada anggota baru yang bergabung akan mudah tergoda. Dan, saya termasuk orang yang rela menerima godaan itu. Godalah saya!
Gurusiana menghapuskan kasta. Tak ada beda penulis lama dengan yang baru. Yang lama dengan rendah hati memberikan motivasi. Yang baru, belajar dari kerendahan hati itu untuk tak putus asa berkarya. Sungguh, sebuah sinergi yang mengagumkan. Ini tergambar dari setiap unggahan tulisan yang saling mengajak untuk berkarya. Juga, kerelaan mereka untuk singgah menyapa di kolom komentar pendatang baru seperti saya. Duh, saya merasa sangat tersanjung. Terima kasih telah singgah di gubuk sederhana saya di Padang Gurusiana, Gurunda semua.
Sungguh, Gurusiana seperti ladang subur yang terus menumbuhkan benih-benih guru penulis yang baru. Saya tak tahu hitungannya, hanya sekadar mengamati. Sepertinya, hampir setiap hari bermunculan penulis-penulis baru bergabung di Gurusiana. Mohon jangan taburkan pasir ke wajah ini, saya hanya berusaha jujur mengungkap isi hati. Perputaran roda tulisan pun begitu cepat. Baru saja saya mengunggah tulisan, dalam hitungan menit bahkan detik telah muncul tulisan baru. Sekian detik kemudian, tulisan saya sudah bergeser ke bawah. Cepat sekali.
Menurut sabda Kanjeng Nabi, kita wajib iri pada dua orang: orang kaya yang ikhlas menyedekahkan hartanya dan orang berilmu yang mengamalkan ilmunya dan menyebarkannya kepada yang lain. Untuk itu, ikhlaskan saya untuk iri kepada Anda semua, sahabat penulis Gurusiana.
Saya berharap tahun 2019 ini bisa menghasilkan sebuah buku. Menulis sebanyak dan sekuat yang bisa dilakukan, lalu menyimpannya di Gurusiana. Kelak, jika dibutuhkan tulisan-tulisan tersebut bisa diunduh dan menjadi sebuah buku.
Terima kasih Gurusiana. Terima kasih sahabat-sahabat, para guru penulis. Senang menjadi bagian dari keluarga besar Gurusiana. Salam literasi! (*)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Luar biasa. George gun doors
Gurunda Eko Prasetyo, terima kasih. Duh, mimpi apa saya. Senangnya hatiku, hilang panas demamku karena komentarmu. Sekali lagi, terima kasih banyak.
Dan tulisan pak Khalid pun bagai taburan magic....memberi kekuatan pada pendatang baru (seperti saya) untuk selalu menengok Gurusiana. Barakallah...
Bu Wahyu Ariyati, terima kasih telah sudi mamapir di gubuk saya ini. Itulah asyiknya Gurusiana, Bu. Satu dengan lain saling mendukung. Sangat menyenangkan menadi bagian dari Gurusiana. Terus berkarya. Sukses selalu! Barakallah.
Jujur saya katakan, tulisan Pak Khalid ini sangat bagus. Pilihan katanya tepat dan terangkai dengan sangat baik. Penulisan katanya tak ada kesalahan. Hanya ada kekurangan satu huruf pada kata "hitungan" yang tertulis "hitngan". Saya optimis, tidak sulit bagi Pak Khalid untuk membuat buku. Terus jaga dan tingkatkan hal yang sudah baik ini. Selamat berkarya!
Terima kasih Gurunda Edi Prasetyo. Harus berkata apa saya. Penulis paling populer di Gurusiana tulus hati singgah di sini. Terima kasih atas motivasinya. Sehat selalu, Pak Edi. Barakallah.
Terima kasih, Bu Wiwiek.
Pak Khalid sungguh luar biasa, sangat rendah hati. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah.
Dikau yang luar biasa, Mas Mulya. Engkau mulia seperti namamu.Jazakallah wa barakallah.
Alhamdulillah baru seminggu sudah merasakan manfaat di Gurusiana,lanjutkan Pak Khalid semoga Buku Bapak segera rampung, Barokallah
Tabik Gurunda. sendiko dawuh, insyaallah saya rampungkan. Sekarang, lagi nyelengi, Pak. Jazakallah wa barakallah.
Saya pun begitu Pak Khalid, tulisan kita akan tersimpan dengan aman di sini, nanti bila mau dibukukan tinggal mengambil dan mempercantiknya sedikit...salam sehat n sukses Pak...barakallah
Benar, Bu Marlupi. Sekali dayung, satu demi satu menanam tulisan di Gurusiana. Suatu saat nanti tinggal mengunduh. Terima kasih banyak. Barakallah.
Tulisan Pak Khalid begitu menarik buat saya, apalagi ditambahkan dengan gambar. Saya juga pendatang baru Pak yang sudah lama ngintip Gurusiana dan baru sekarang berani menulis disini berkat dorongan bapak dan ibu penulis hebat Gurusiana. Salam kenal....semoga sukses selalu.
Salam kenal balik, Bu Dafrita. Kita semua pembelajar, Bu, terutama saya. Masih teramat dangkal. Saling menyemangati dan berbagi. Itulah asyiknya Gurusiana, Bu.
Masih muda sudah mantap tulisannya. Saya yang tua belajar dari yang muda juga...
Terima kasih, Bu Ai Nrhayati. Sama-sama belajar, belajar sama-sama, Bu. Barakallah.
Tulisannya keren... mengalir lancar.. , sy jg belajar nulisnya di sini..
Bismillah, saya niatkan juga belajar seperti Bu Dewi. Terima kasih sudah singgah di gubuk saya.
Saya juga merasa seperti debu Pak Khalid....Barakallah..
Debu akan mudah hilang tersapu angin, Bu Rini Yuliati. Kita adalah debu. Tapi, dari debu itu akan menjadi deru. Terima kasih telah mampir. Barakallah.
Tulisan bagus ini, Pak. Justru saya yang banyak belajar pada rangkaian kalimat yang tertata apik ini. Sehat, semangat dan sukses, Pak Khalid.
Terlalu berlebihan, Bu Fila, justru sebaliknya. Terima kasih telah singgah dan memberikan semangat. Sukses juga buat jenengan (Anda). Jazakallah wa barakallah.
Saya pendatang baru, juga pengin bisa menulis se-apik tulisan Pak Khalid. Mhn bimbingan
Saya juga masih belajar, Bu Hartinik. Jangan khawatir, Bu, Gurusiana dipenuhi penulis-penulis yang baik hati. Tak pelit untuk berbagi. Itulah asyiknya ngeblog di Gurusiana. terima kasih telah berkunjung. Barakallah.