Khalid Wahyudin

Khalid Wahyudin hanya seorang guru sekolah gunung yang tengah berpacu dengan asa terindahnya. Sejak 2009 hingga kini, saat amanah sebagai abdi negara diterima...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kemarilah! akan Kupenuhi Kebutuhanmu

Kemarilah! akan Kupenuhi Kebutuhanmu

Kesusahan atau kesulitan adalah menu kehidupan sehari-hari. Siapa pun tanpa kecuali akan mengalaminya. Namun, bisa jadi setiap manusia punya cara berbeda dalam menghadapinya. Bisa dibayangkan, betapa senang dan lega hati, jika disaat kesusahan itu datang seseorang yang rela membantu memecahkannya.

Kalimat suci dalam hadis Nabi pernah mengungkap, barangsiapa melepaskan kesusahan seseorang, maka Allah akan melepaskan kesusahannya di hari kiamat. Begitu pelajaran berharga yang bisa kita petik dari hadis ini. Ringan membantu adalah karakteristik Muslim sejati. Menolong sesama adalah perbuatan mulia, apalagi kepada mereka yang benar-benar membutuhkannya.

Tak banyak orang memiliki kepedulian terhadap orang lain di zaman sepuh ini. Zaman yang mendewakan individualisme dan egoisme. Kedua sifat ini seperti parasit yang tumbuh liar dalam jiwa kebanyakan manusia. Parasit berbahaya yang bisa membunuh empati dan karakter mulia dalam dirinya.

Ada kisah menarik. Suatu ketika Abu Hurairah, r.a. sedang beriktikaf di Masjid Nabawi, ia melihat seorang lelaki yang sedang duduk bersedih di sudut masjid. Abu Hurairah pun segera menghampirinya dan bertanya tentang kesusahannya. Begitu mengetahui masalahnya, Abu Hurairah bergegas bangkit seraya berkata, “Ayo bangkitlah bersamaku, aku akan memenuhi semua kebutuhanmu.” Lelaki itu bertanya, “Apakah engkau akan meninggalkan iktikafmu di masjid Rasul ini hanya demi aku?” Mendengar pertanyaan ini Abu Hurairah menangis, jawabnya, “Aku pernah mendengar penghuni kubur ini (Rasulullah saw) bersabda, “Berjalannya seorang diantara kalian untuk memenuhi kebutuhan saudaranya hingga terpenuhi, lebih baik baginya daripada iktikaf di masjidku ini selama sepuluh tahun.” (HR. Muslim)

Petuah bijak mengatakan kebahagiaan sejati adalah ketika kita mampu membahagiakan orang lain. Petuah ini tidaklah berlebihan. Kebiasaan membantu dan melepaskan kesusahan orang lain adalah tabiat mulia yang melekat pada pribadi sahabat-sahabat Rasulullah saw. Berlomba-lomba dalam kebaikan adalah kebiasaan mereka. Bahkan, saling bersaing untuk menjadi yang terbaik dalam kebaikan. Bagi mereka, bisa berbagi dan membantu sesamanya adalah kebahagiaan yang tak ada bandingannya, seakan-akan kenikmatan surga itu ada di hadapannya. Penelitian-penelitian terkini terkait perkara ini membuktikan bahwa kebahagiaan yang dirasakan seseorang ketika mampu memberi dan membantu sesamanya, ternyata melebihi kebahagiaan yang ia rasakan ketika ia berhasil memenuhi kebutuhannya sendiri. Subhanallah!

Semoga Allah Swt. memberikan kita kemudahan untuk mampu meneladani perbuatan mulia ini. Amin. (*)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih pencerahannya, seorang ahli ibadah pasti peka terhadap orang di sekitarnya, insan yang mulia adalah yang bermanfaat bagi orang lain, salah satunya bisa mencukupkan kebutuhan saudaranya. Sangat bermanfaat. Semangat pagi. Barakallah

28 Dec
Balas

Pagi, Bu Marlupi yang hebat. Jazakallah wa barakallah.

28 Dec

Paparan yang mencerahkan. Sejatinya memberi merupakan bentuh kasih sayang yang menjadikan kesempurnaan iman, hingga hal itu merupakan keniscayaan dalm hidup orang beriman. Sukses selalu dan barakallah

28 Dec
Balas

Benar dan sahih, Bu Siti Ropiah. Terima kasih telah singgah. Jazakallah wa barakallah.

28 Dec

Setuju banget pak

28 Dec
Balas



search

New Post