Khalid Wahyudin

Khalid Wahyudin hanya seorang guru sekolah gunung yang tengah berpacu dengan asa terindahnya. Sejak 2009 hingga kini, saat amanah sebagai abdi negara diterima...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tak Usah lagi Lihat ke Belakang

Tak Usah lagi Lihat ke Belakang

Anakku, masa depan kini di hadapanmu. Tak usah lagi lihat ke belakang. Lembaran perjuangan baru akan dimulai. Kehidupanmu adalah sejarah bagimu. Saat membuka lembaran baru itu, sepantasnya kita menorehkan catatan terbaik, untukmu khususnya, dan terbaik untuk kita semua.

Anakku, kau adalah anak-anak zaman ini. Anak-anak yang mesti teruji dengan karang dan besi. Karena, kehidupan tak hanya menyajikan cerita bahagia, bahkan drama yang menguras air mata. Tinggalkan tempurungmu dan melompatlah lebih tinggi!

Kau adalah anak-anak zaman ini. Ketika perubahan bisa diciptakan hanya dengan sentuhan jari. Zaman digital, zaman jemari menari. Sebuah zaman dengan putaran perubahan yang sedemikian cepat. Jika kau terlambat mengejar, kau akan sangat cepat jauh tertinggal. Karena itu, bangunlah dari tidurmu. Kepakkan sayapmu dan terbanglah tinggi, agar kau bisa melihat segalanya lebih luas.

Anakku, tak ada yang tahu pasti jalan yang akan kita lalui. Namun, yang pasti kamu masih harus berjuang meraih masa depan gemilangmu. Karena, keberhasilan bukan harta warisan yang bisa didapat dengan mudah. Namun, upaya berhujan keringat, juga air mata. Tak sedikit pula tangis dan darah.

Ingat selalu sekolahmu! Sekolah berpagar alam dengan pohon-pohon gagah di sekitarnya. Kamu mungkin akan kangen dengan semua ini. Kebersamaan kita, senyum, canda tawa bahagia, atau curahan hati lara. Semua telah terekam di sini, di sekolah kita, yang setiap dinding dan sudut ruangnya, mengabadikan kisahmu, kisah kita semua.

Sekolah kita adalah kisah keramahan, kebersamaan, dan kekeluargaan. Yang membuat kita saling merindu dan selalu ingin bertemu. Guru-gurumu adalah orang tuamu. Orang tua tanpa ikatan darah yang selalu ada buatmu. Orang tua yang selalu mendukungmu sepenuh hati. Orang tua yang ingin melihatmu menjadi seperti apa yang kau inginkan. Orang tua yang akan selalu bangga melihatmu sukses meraih cita, tanpa kau menghadiahkannya permata.

Sekolah kita tempat terindah di hati kita. Sekolah yang berlandaskan budi dan peradaban mulia. Kamu tumbuh dalam kelembutan dekapannya. Kamu besar dalam rengkuhan senyum kehangatannya. Sekolah kita, sekolah anak berbudi. Semoga kau tak melupakannya. Dan, mengingatnya lagi dan lagi. (*)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Nasehat yang begitu indah dirangkai dengan kata yang menawan, menyentuh jiwa, Sesekali bolehlah Pak menoleh ke belakang, membuka lembaran lama untuk belajar menorehkan tinta di lembaran baru dengan lebih indah...sehat n sukses Pak Khalid....Barakallah

01 Jan
Balas

Bu Marlupi benar adanya. Sesekali bolehlah lihat ke belakang. Tak usah lagi lihat ke belakang hanya untuk memastikan bhw kita fokus pada tujuan. Bu Marlupi rajin sekali memberi komentar, terima kasih atas apresiasi positifnya. Jazakillah wa barakallah.

02 Jan

Kakimar indah terangkai sarat dengan pesan bermakna. Betul sekali, bila ingin maju, tatap ke depan, tinggalkan masa lalu. Sukses selalu dan barakallah

01 Jan
Balas

Terima Bu Siti Ropiah. Barakallah.

01 Jan

Nasehat yang sangat bernas,inshaallah . akan tetap dikenang oleh anak-anak kita Aamiin

01 Jan
Balas

Jazakallah Pak Legimin Syukri. Barakallah.

02 Jan

Bu Marlupi benar adanya. Sesekali bolehlah lihat ke belakang. Tak usah lagi lihat ke belakang hanya untuk memastikan bhw kita fokus pada tujuan. Bu Marlupi rajin sekali memberi komentar, terima kasih atas apresiasi positifnya. Jazakillah wa barakallah.

01 Jan
Balas

Bu Marlupi benar adanya. Sesekali bolehlah lihat ke belakang. Tak usah lagi lihat ke belakang hanya untuk memastikan bhw kita fokus pada tujuan. Bu Marlupi rajin sekali memberi komentar, terima kasih atas apresiasi positifnya. Jazakillah wa barakallah.

01 Jan
Balas



search

New Post