Khalimatus Sa'diyah

Nama : Khalimatus Sa'diyah Alumnus IAIN Sunan Ampel tahun 1992 Alumnus Universitas Negeri Malang tahun 2009...

Selengkapnya
Navigasi Web
Analogi Inspiratif – Cermin dan Koin Uang Logam

Analogi Inspiratif – Cermin dan Koin Uang Logam

UNBK yang dijalani oleh para pelajar SMA/MA berakhir pada hari kamis tanggal 13 April 2017. Ungkapan rasa syukur anak-anak sangat tampak jelas dari keceriaan wajahnya. Mereka seakan bisa bebas bernafas dari belenggu UNBK yang baru pertama kalinya ini. Persiapan yang dilakukan untuk mengikuti UNBK memang cukup panjang dan melelahkan.

Sejak masuk tahun ajaran baru 2016-2017, anak-anak sudah mulai digembleng dengan pendalaman materi pada jam tambahan Bimbingan Belajar, pembelajaran intensif menjelang UNBK juga menjadi agenda harian mereka, simulasi UNBK dalam rangka melatih kemahiran IT mereka juga sudah dijadwalkan sejak awal, try out mandiri, istighosah usai pembelajan intensif setiap hari juga mereka jalani, bahkan do’a bersama anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa, tak lupa pula do’a orang tua dan guru yang selalu mereka minta.

Keceriaan yang terpancar pada wajah mereka yang baru saja menjalani UNBK ini seperti semu. Hal ini dikarenakan mereka sadar kalau usaha mereka dalam memperoleh ijazah memang belum selesai, di samping mereka juga merasa ada sesuatu yang akan meninggalkan mereka. Ya…. Kebersamaan mereka selama ini, tidak akan ada lagi. Pertemanan dan persahabatan di masa SMA rasanya tidak akan pernah terjadi lagi. Karena itu moment terakhir ini mereka gunakan untuk selfie bersama, melukiskan kesan dan pesan mereka selama di sekolah ini. Dari untaian kalimat mereka yang akan diabadikan dalam album kenangan Haflah Akhirissanah alias wisuda itu, akan menjadi kesan yang tak terlupakan dan pesan yang penuh makna.

Berikut adalah cuplikan dari ungkapan ‘Kesan dan Pesan’ anak kelas XII selama di MAN Kota Batu:

“Jalan hidup itu memang panjang, maka dengan perlahan-lahan kita akan merintisnya. Tiga tahun sudah kita lalui di MAN Kota Batu ini, di sini kita balut diri kita bak kepompong yang harus bersemedi, menerpa diri, maka tibalah saatnya kita berubah menjadi kupu-kupu yang akan terbang tinggi melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Terima kasih wahai bapak ibu guru kami semua. Ijinkanlah kami terbang lebih tinggi lagi dan restuilah kami.”

“Prestasi tak dapat diraih tanpa semangat. Semangat itu sering datang dari sahabat. Sahabat yang beriman itu ibarat mentari yang menyinari…. Sahabat yang setia, bagai pewangi yang mengharumkan…. Sahabat yang sejati, akan selalu menjadi pendorong dalam meraih mimpi…. Sahabat seiman yang berhati mulia, dialah yang akan membawa kita ke jalan yang diridhoi Allah SWT.”

Ada teman yang bersifat keras, dialah sebetulnya yang mendidik kita untuk bersikap berani dan tegas.

Ada teman yang lembut, dialah yang mengajarkan kepada kita cinta dan kasih sayang terhadap sesama.

Ada teman yang cuek dan masa bodoh, dialah sebetulnya yang memaksa kita berfikir untuk bisa bersikap perhatian terhadap orang lain.

Ada teman yang tidak bisa dipercaya dan kata-katanya sulit dipegang kebenarannya, sebetulnya dialah yang membuat kita mengasah asa dan rasa betapa tidak enaknya dikhianati, sehingga kita belajar menjadi orang yang dapat dipercaya.

Ada teman yang jahat dan hanya memanfaatkan kebaikan orang lain, sebenarnya dia adalah orang yang membuat kita berfikir bagaimana bisa berbuat banyak kebaikan namun tetap waspada.

Setiap karakter manusia di atas akan selalu baik dan mendidik kita (Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya).

Percayalah suatu saat kita pasti akan berterima kasih pada orang yang saat ini sering membuat kita sebel, sengsara, sakit hati, merasa tertindas, merasa terhina karena melalui mereka, kita belajar bagaimana kita harus tegar dalam menghadapi hidup ini.

Tanpa orang-orang seperti itu kita akan selalu terlena dalam zona nyaman dan tidak berkembang. Maka bersyukurlah selalu dalam setiap keadaan dan terimalah setiap orang dalam hidup kita ini. Karena Allah tidak akan pernah salah dalam mempertemukan kita dengan orang-orang di sekitar kita. Semoga kita bisa memilah dan memilih teman dengan hati, yang selanjutnya mampu mengantarkan kita menjadi orang yang lebih bermanfaat bagi sesama.

Ingatlah wahai teman..., dalam pergaulan kita sehari-hari, teman-teman kita itu ada yang seperti cermin dan ada yang seperti koin.

Teman yang baik seperti cermin, sedangkan teman yang tidak baik bagaikan koin uang logam.

Cermin akan selalu menampakkan wajah dan diri kita ketika kita berdiri di depannya. Apa yang ada pada wajah dan diri kita, itulah yang akan tampak pula pada cermin. Cermin datar akan menampakkan bayangan yang sama besarnya dengan benda aslinya. Cermin cekung akan menampakkan bayangan yang lebih besar dari benda aslinya. Cermin cembung akan menampakkan bayangan yang lebih kecil dari benda aslinya. Cermin cembung ini dipakai untuk kaca spion kendaraan bermotor. Kaca spion memang dirancang untuk memperkecil bayangan, sehingga pengendara motor atau mobil dapat melihat apa saja yang ada di belakangnya secara jelas.

Teman yang sejati adalah teman yang mau memberikan penilaian kepada kita ‘apa adanya’ sesuai dengan kondisi kita yang sebenarnya. Tanpa menambah dan mengurangi. Kelebihan dan kekurangan kita akan disampaikan dengan sebenarnya. (Inilah analogi cermin datar). Namun kenyataannya, ada teman yang kadang-kadang enggan menyampaikan kekurangan kita, mungkin karena rasa sungkan, takut, atau malah memilih sikap cuek bebek. Bahkan, tak jarang teman kita juga ada yang bersikap seperti spion, memandang yang ada di belakangnya tampak lebih kecil semua. Tapi…. Kaca spion itu sangat penting untuk keselamatan ……lho.

Jangan lupa teman, cermin itu hanya berfungsi ketika ada CAHAYA. Semua cermin tersebut tidak akan ada gunanya, kalau tidak ada CAHAYA. “Apa maknanya ya….?” Nasehat teman, masukan dan penilaian sesama itu tidak akan dapat diterima tanpa adanya hidayah Allah SWT.

Bagaimana halnya dengan koin uang logam. Koin mempunyai dua sisi yang berbeda. Sisi depan menampilkan gambar, sedang sisi belakang menampilkan nilai mata uangnya.

Dalam pergaualan sehari-hari, ada teman yang bersifat seperti koin. Apa yang ditampilkan di depan selalu berbeda dengan apa yang ada di belakang. Menghadapi teman yang seperti koin ini, kita harus lebih berhati-hati. Gara-gara hal yang sepele saja, bisa jadi masalah besar. Jangan sampai menimbulkan perpecahan persahabatan.

Teman….

Apapun karakter dan sifat kalian, kalian tetap memberi arti bagiku. Teman-temanku pernah singgah dalam hatiku dan ikut memberi warna kehidupanku. Dalam suka dan duka, canda dan tawa, kita pernah lakukan bersama. Bergurau dan bertengkarpun mungkin pernah kita jalani bersama.

Teman, masih ingatkah kalian akan pencerahan dari guru kita tentang persahabatan. Beliau pernah menyampaikan suatu hadits dengan mengatakan: “Rasulullah SAW….bersabda, Sesungguhnya diantara hamba-hamba Allah SWT terdapat orang-orang yang bukan Nabi, dan bukan pula Syuhada. Tetapi para Nabi dan Syuhada cemburu kepada mereka di hari kiamat nanti, disebabkan kedudukan yang diberikan Allah SWT kepada mereka”, lalu seorang Sahabat bertanya: “Ya Rasulallah, beritahukan kepada kami, siapa mereka yang dimaksudkan itu? Agar kami juga dapat mencintai mereka”, ujar para Sahabat. Lalu Rasulullah SAW menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai, mangasihi, dan menyayangi karena Allah SWT tanpa adanya hubungan darah, keluarga, dan nasab diantara mereka….

Demi Allah, wajah-wajah mereka pada hari itu bersinar bagaikan cahaya di atas mimbar-mimbar dari cahaya. Mereka tidak takut disaat manusia merasa takut, dan mereka tidak sedih disaat manusia sedih” (HR. Abu Dawud).

Apapun status sosial kita, betapun tinggi kedudukan kita dalam karier dan kehidupan, namun….. kita tetaplah manusia biasa yang tak luput dari khilaf, salah, dan dosa di hadapan Allah SWT dan juga manusia-manusia lainnya…. Yang kelak akan dimandikan, dikafankan, disholatkan, dan dimakamkan oleh orang lain juga. Mari kita jaga selalu tali silaturrahim dan hubungan baik sesama kita. Semoga kita tetap bisa menjaganya. Aamiiin Allahumma Aamiiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Seperti halnya penulis menajamkan kemampuan menulis penulis lain.... Waah.. kita banget ya bu ha...

16 Apr
Balas

Semoga begitu adanya. Putihnya beras karena gesekan beras lainnya.

17 Apr

Cermin =refleksi diri...

16 Apr
Balas

Koin = pe ..... diri

17 Apr
Balas



search

New Post