Khalimatus Sa'diyah

Nama : Khalimatus Sa'diyah Alumnus IAIN Sunan Ampel tahun 1992 Alumnus Universitas Negeri Malang tahun 2009...

Selengkapnya
Navigasi Web
Analogi Inspiratif - Kepompong dan Kupu-kupu

Analogi Inspiratif - Kepompong dan Kupu-kupu

Ibu Rahma, seorang guru biologi kelas XI-IPA 5, mengajak anak-anak untuk memperhatikan kehidupan hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan sekolah. Sebenarnya ibu Rahma akan menerangkan tentang jaringan pada tumbuhan dan jaringan pada hewan. Karena itulah anak-anak di bagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok ada 4 atau 5 siswa. Ada 3 kelompok yang akan memperhatikan kehidupan tumbuhan dan 3 kelompok memperhatikan kehidupan hewan.

Dengan senang hati, anak-anak berkeliling lingkungan sekitar sekolah untuk mengamati dan menemukan contoh kehidupan tumbuhan dan hewan. Anak-anak hanya diberi kesempatan selama 15 menit. Setelah itu semuanya masuk kelas. Ibu Rahma meminta masing-masing kelompok untuk membahas apa yang sudah mereka temukan. Hasil diskusi kelompoknya akan dipresentasikan pada sesi terakhir. Masing-masing kelompok menyerahkan hasil observasinya tentang kehidupan tumbuhan dan kehidupan hewan di lingkungan sekolah. Dari salah satu kelompok, ada yang menemukan metamorfose kupu-kupu. Presentasi dari kelompok ini diwakili oleh Zakiya.

Zakiya yang memiliki kemampuan presentasi lebih ini, menyampaikan hasil diskusi kelompoknya dengan sangat memukau. Rupanya dalam menyampaikan materi di depan publik sudah menjadi kebiasaannya. Dia sangat pandai memadukan kemampuan verbal dan visualnya, apalagi didukung dengan vokalnya yang mantap, maka dia mampu menyampaikan presentasi dengan baik. Siapapun yang mendengarka presentasinya, akan merasakan seolah-olah mereka sedang mengalaminya sendiri.

Dengan gaya Bahasa yang digunakannya, Zakiya memulai presentasinya dengan beberapa kalimat pertanyaan. Tahukah kamu kalau kupu-kupu lahir tanpa sayap? Tahukah kamu berapa lama masa hidup kupu-kupu? Pernah gak sih kita mengagumi yang namanya kupu-kupu ini? Ketika kita memuji indahnya kupu-kupu yang hinggap di bebungaan, pernahkah terpikir oleh kita bahwa sang kupu-kupu harus melewati perjalanan panjang dan usaha yang luar biasa hingga akhirnya menjadi seekor serangga nan cantik?

Hmm, marilah sejenak kita berpikir dan kita bisa belajar dari serangga satu ini. Lihatlah…….bagaimana Allah telah menciptakan seekor kupu-kupu dengan bentuk yang rupawan dan sayap yang indah berwarna-warni? Dibutuhkan proses panjang dalam beberapa fase kehidupan. Sebelum secantik fase terakhir dalam hidupnya, kupu-kupu ini pernah berada dalam fase dimana ia tak disukai manusia, dianggap sebagai parasit, pemakan pucuk/tunas dedaunan, yaitu ketika telur kupu-kupu berubah menjadi ulat. Saat sang ulat berubah menjadi kepompong pun, tampilannya sama sekali tidak menarik. Namun pada fase ini, ulat yang telah berubah menjadi kepompong dan seolah sedang berhibernasi/berdiam diri, sesungguhnya sedang berusaha keras mempersiapkan diri untuk mengubah dirinya menjadi seekor kupu-kupu dengan sayap warna warni nan cantik.

Fase dari telur sampai menjadi kupu kupu dengan sayap yang indah memakan waktu yang tidak sebentar. Namun, keindahan kupu-kupu hanya sebentar, yaitu hanya sehari. Iya, kupu-kupu cuma memiliki umur antara 1-5 hari. Padahal ketika fase jadi telur, membutuhkan masa selama 2-7 hari. saat jadi ulat memiliki masa hidup 14 sampai 20 hari.

Ketika jadi kepompong pun kupu-kupu butuh waktu 1-2 jam hingga menjadi indah. Tapi sayang keindahan itu hanya bertahan sampai 1 hingga 5 hari, tergantung spesiesnya juga sih. Meskipun beberapa spesies kupu-kupu memiliki umur beberapa bulan hingga ada yang sampai 1 tahun saja.

Kalau dijadikan analogi seperti manusia kita juga punya waktu 9 bulan sampai kita lahir. Sampai dewasa kita butuh waktu 1-17 tahun. Masa-masa ke-emasan terjadi ketika kita umur 17 sampai 25 tahun. Umur 25 tahun adalah umur yang matang. dan sisanya kita cuma punya waktu 25 tahun lagi atau lebih tergantung Tuhan mengambil kita saat umur berapa.

Analogi yang dapat diambil dari proses ini adalah, bahwa kehidupan manusia bisa saja berada pada sebuah titik nadir saat kegagalan datang menyapa. Keterbatasan yang kita miliki bisa jadi akan membuat kita terpuruk kian dalam manakala kita tak mampu membangkitkan semangat hidup, tak bisa meyakini bahwa Allah adalah sebaik-baik pembuat keputusan. Anggaplah ini merupakan fase kehidupan sebagai “ulat” dalam metamorfisis kupu-kupu, dimana masa hidup sang ulat singkat saja, tidak selama fase kepompong. Dari fase ini, sebenarnya Allah telah tunjukkan pada kita agar tidak berlarut-larut dalam kegagalan, kesedihan, kedukaan, atau apa pun itu yang membuat sebuah jiwa merasa jadi orang yang paling susah sedunia.

Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah:155 yang artinya:

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”

Adalah sebuah sunnatullah bila hidup mengalami pasang surut. Bagaimana kita akan bisa dinyatakan lulus sebagai khalifatullah yang berkualitas dengan predikat sangat baik, jika kita tak pernah diuji oleh Sang Guru Besar dalam sebuah Universitas Kehidupan? Lalu bagaimana bila kita dinyatakan tidak lulus, atau harus mengikuti remedial?

Laa Tahzan, Innallaaha Ma’anaa….”Jangan bersedih, Allah bersama kita” QS.At-Taubah:40

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamu orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” QS. Ali Imran:139.

Dari kedua ayat diatas, jelas sudah bahwa Allah menyuruh setiap muslim yang beriman untuk menyandarkan segala sesuatunya kepada Allah, sebagaimana firman NYA:

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” QS. Al-Baqarah:153

Menanamkan keyakinan sekuat mungkin “bahwa segala yang Allah tetapkan atas diri kita adalah yang terbaik buat kita” adalah jalan terbaik untuk bergegas bangkit dari keterpurukan. Orang bijak bilang “Kegagalan adalah sukses yang tertunda”. So….it’s time to move on…..

Kupu-kupu mengajarkan kita akan 'Indah pada waktunya'. Yaa…, kalau kita sadar bahwa indah itu sudah ada waktunya dan kegagalan itu juga sudah ada kadarnya. Harusnya hal itu bisa memotivasi kita. Seperti kupu-kupu perlu waktu 4-5 kali ganti kulit. Hal yang ga mudah memang tapi ada baiknya kita contoh kupu-kupu. Percaya deh suatu saat kita pasti akan bisa sukses dan merasakan 'keindahan'. Tidak ada kesuksesan yang dapat dicapai tanpa usaha. Semoga bermanfaat. Aamiiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Inspirasi yang penuh makna... joss bu khalimatus....

30 Mar
Balas



search

New Post