Membaca buku itu membuat kita mengenal banyak hal, buku adalah jendela dunia. Membaca buku membuat kita mengenal dunia. Nah kalau begitu jika ingin dikenal menulislah. Menulis membuat kita menjadi sumber inspirasi pengetahuan bagi orang lain. Mengenalkan banyak hal pada yang lain. Penulis hebat itu akan berbagi pemgalaman dan ilmu pada yang lain. Kemudian kita pun mendapatkan penghargaan di dunia ini sebagai penulis hebat meskipun kita sudah tiada . " Gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama" itulah pepatah yang membuat kita terinspirasi menulis seharusnya ya.

Menyajikan tulisan yang bermanfaat bukanlah hal yang sulit manakala kita bersemangat menyampaikan kemanfaatan bagi yang lain. Kita akan meyakinkan diri kita akan hal itu. Bukankah kita sudah menikmati banyak sajian ilmu dari membaca? Buah karya penulis hebat lainnya.

Terkadang kita sebagai penulis, takut tulisan kita ditinggalkan pembaca sehingga malas menulis. Nah karena itu yakinkan diri kita sebagai penulis mampu untuk membersamai pembaca dengan kualitas tulisan yang baik. Jika tidak dimulai dari sekarang kapan pengalaman itu kita dapatkan, Mulailah dari sekarang juga, bismillah. Pastilah tulisan kita akan menemukan jodohnya suatu saat pembaca setia kita.

Kiat memulai menulis dapat dilakukan dengan cara berikut :

1. Banyak membaca sesuatu yang akan kita tulis.

Membaca dari sumber-sumber terpercaya, sumber terkini yang up to date. Baik itu buku atau jurnal temuan-temuan terkini yang telah lebih awal di publikasikan. Tentu dengan data dokumentasi yang lengkap.

2. Melakukan eksperien pribadi, mengeksplore pengalaman pribadi penulis dengan bukti fisik berupa foto dokumentasi. Bahkan sebuah foto kenangan pun menjadi pengingat kembali peristiwa tertentu yang begitu berkesan bagi penulis. Foto atau gambar lainnya itu menggambarkan 1000 kata bagi pembaca. Bisa mentriger pembaca untuk meneluarkan 1000 kata tentang gambar itu disamping sebagai bukti fisik bagu penulis tentang ide tulisan yang dituangkan menajadi tulisan.

3. Membaca tulisan orang lain orang lain yang belum tentu akan kita tulis.

Suatu saat tulisan itu akan menginspirasi kita menulis . Tentu tabungan membaca ini sangat mengisnpirasi bagi penulis, saat momentnya tepat. Baik itu membantah atau menguatkan tulisan tersebut. Ini menjadi alasan kita menuliskan sesuatu yang bermanfaat. Sebuah semangat menyampaikan kebenaran ke pembaca, membela kebenaran , memberikan informasi yang tepat dan dibutuhkan pembaca.

Saran saya catatlah setiap hal penting dari yang kita baca. Kutip sesuatu yang menurut kita menarik suatu saat kita tulis. Dalam dunia akademik, pendapat orang lain itu harus disebutkan rujukannya. Karena itu jangan lupa catat semua sumbernya, nama penulis, judul buku, tahun penerbit dan tempat terbit serta halamannya. Jika itu jurnal tuliskan nama jurnal , judul artikel, nama penulis , volume dan nomor terbitan serta halamannya juga. Apalagi di dunia akademisi yang melarang menjiplak kutipan dari penulis lainnya tanpa menuliskan sumbernya. Jika tulisannya di media online maka akan lebih mudah lagi, cukup dengan mencatat link tulisannya saja.

4. Bergabunglah bersama penulis lain.

Gali pengalaman penulis lain. Lihat gayanya menulis, diskusikan dengan teman penulis lain agar tulisan kita menarik dan bermanfaat bagi pembaca

Menyajikan tulisan yang bermanfaat dan menarik tentunya àda kiat yang bisa kita ikuti dari penulis lainnya. Teman saya yang menjadikan buku dia best seler terjual kiatnya adalah dengan membaca buku pengarang lain yang terjual best seler juga. Pengalaman ini membuat 7 buku nya juga best seler sekarang di Gramedia. Menjaga semangat menulis dan meyakinkan diri untuk bisa menuliskan ide kita membutuhkan komunitas untuk itu juga.

Di kampus saya di prodi FKIP Universitas Islam As-Syafi'iyah Jakarta, ada pelatihan menulis karya ilmiah. Kemudian dilanjutkan dengan belajar bersama tiap jumat pagi untuk terampil menulis artikel jurnal. Terus di tuntun sampai jadi artikel ilmiahnya . Sharing ilmu yang terkadang saya jadi narsum dan terkadang sebagai pesertanya. Saya sebagai pengelola jurnal "Akademika Teknologi Pendidikan" di prodi saya Magister Teknologi Penddikan merasa sangat berkepentingan unyuk intens bergabung ke grub penulis karya ilmiah ini.

Di komunitas lain saya juga bergabung di komunitas penulis yang bernama SAPESABU (Satu Peserta Satu Buku ). Saya telah menulis satu buku dari bergabung nya saya di kominitas ini. Lahirlah buku saya yang berjudul "Lika -Liku Pembentukan Karakter Sukses". Selanjutnya doakan akan terbit buku ketiga saya dalam waktu dekat ini.

Saya juga punya komunitas penulis "Literasi.id" yang setiap hari juga harus menulis, apa saja temanya bebas. Alasan agar semakin tajam dan lentur untuk menulis. Ibarat pisau yang sering diasah tentu akan semakin tajam. Dari grub ini saya menjadi penulis bersama dengan penulis lain menerbitkan buku bertema Ramadhan.

Buku saya yang pertama lahir karena saya berteman dengan penulis yang bidang keahhliannya menulis buku biografi. Terbitlah buku saya yang berjudul " Sang Manajer Guru Sejati, Razali Cut Lani". Sungguh teman ini sangat menginspirasi ya. Memanglah manusia dalam hidup ini harus ada role modelnya yang menginspirasi kita untuk selalu produktif.

Mematutkan diri sebagai penulis, kemudian saya juga mengikuti pelatihan menulis buku referensi di kelas . Nah dalam grub ini bergabung para Dosen yang akan menulis modul juga. Saya menargetkan menyelesaikan buku ini selama dua bulan ke depan. Kegiatan yang diselenggrakan oleh salah satu penerbit di Banten ini sangat membantu saya mewujudkan mimpi menulis buku rujukan bagi mahasiswa di kelas yang saya ajarkan terutama.

Pagi ini, 17 Januari 2021 jam 9 - 11.00 saya juga bergabung ke komunitas menulis di Organisasi ALPPIND ACEH . Alppind yang merupakan singkatan dari Aliansi Perempuan Peduli Indonesia melaksanakan webinar sebagai pembuka komunitas ini. Ketua Alppind Aceh dr. Rosaria Indah Msc, PHd yang Akrab di sapa Kakak Ocha ini menjadi salah satu narsumnya.

Sebagai seorang akdemisi /dosen dan juga ketua Alppind Aceh ini demikian memukau dan memikat para peserta untuk tetap berada di komunitas menulis ini. Apalagi dalam komunutas ini ada Kakak Dr. Nuril Annisa konselor dan penulis buku bertaraf nasional. Saya pun bertekat berada di komunitas ini. Berharap dapat menuliskan sesuatu tentang kampung halaman saya, Aceh yang pernah diterpa Tsunami ini pada tahun 2004.

Nah inilah sekedar contoh bagaimana kita membutuhkan komunitas untuk menguatkan kita terus menulis. Senantiasa memberikan manfaat bagi diri kita dan sesama. Tak ada yang tak bisa kita lakukan, selama kita bersungguh-sungguh melakukan segala sesuatunya. Manjadda wajada itulah selalu kalimat penyemangat kita melakukan yang terbaik, sehingga menjadi ahsanu amala ( sebaik- baik perbuatan ) (Qs. A-lMulk :2).

Salam super buat para penulis yang terus berjuang untuk menjadi penulis hebat. Allah sangat menganjurkan kita menjadi penulis sehingga surat Al-Alaq yang pertama Allah turunkan pun mengajak untuk membaca dan menulis sebagai sarana menambah pengetahaun dan berbagi pengetahuan ( Qs. Al-Alaq 1-5).

Inilah inspirasi saya menulis artikel ini setelah saya mengikuti kelas menulis hari ini dari Alppind Aceh. Banyak sekali manfaat ketika kita menulis dan menulis itu mudah jika kita sudah menekuni nya dengam bekal menulis yang cukup tentunya. Berbekallah selalu untuk itu.

Wallahuklam bissawab.

Jakarta, 17 Januari 2021

@daycare.rumahceria

Fb: Hasanah Razali