'Mendung' di tahun 19971998
Pada Juni 1997, terjadi krisis keuangan di wilayah Asia Timur. Krisis tersebut terus meluas hingga ke Indonesia. Akibatnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar kian melemah. Pada tahun semester kedua tahun 1997, dampak melemahnya nilai tukar rupiah itu belum terasa. Namun, pada awal tahun 1998, tepatnya di bulan Januari 2018, dolar menguat menyentuh level Rp11.000. Rupiah anjlok. Saat itulah imbas dari krisis keuangan mulai terasa masif. Terjadi PHK besar-besaran dan daya beli masyarakat kian rendah. Banyak warga sekitar yang mengganti beras dengan singkong atau umbi-umbian lain untuk makanan pokoknya.
Saya ingat, pada waktu itu, saya duduk di bangku kelas 3 SMA. Semasa SMA, saya tinggal bersama orang tua dan saudara kembar saya di kota kecil Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah. Semula saya berencana akan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi setelah lulus dari SMA Negeri 1 Purwodadi. Akan tetapi, kenyataan berkata lain. Krisis ekonomi yang terjadi saat itu mengubah segalanya. Keluarga kami harus semakin mengencangkan ikat pinggang, bahkan saya pun harus rela menangguhkan mimpi memasuki perguruan tinggi impian saya di tahun kelulusan saya, 1998.
Kenyataan di sekitar yang memprihatinkan dan kondisi keuangan keluarga yang semakin sulit, membuat orang tua saya ciut hati untuk menguliahkan kami. Ditambah lagi, pada Mei 1998, terjadi gejolak politik yang memicu kerusuhan, penjarahan, hingga lengsernya presiden ke-2 RI, Soeharto. Kondisi politik yang tak menentu, rupiah yang kian merosot, pengangguran membludak, harga kebutuhan pokok melangit, dan simpang siurnya keadaan sosial politik, membuat ayah saya mengambil keputusan besar. Kedua putri kembarnya rehat di tahun 1998. Ya, saya dan saudara kembar saya terpaksa "menjadi pengangguran" setelah lulus sampai keadaan membaik.
"Bapak tidak punya uang jika harus menguliahkan kalian berdua." Kalimat itu terngiang hingga sekarang.
"Kalau kalian mau kuliah, mungkin tahun depan, itupun tak bisa bersamaan. Atur saja sendiri bagaimana baiknya. Satu lagi, kalau tidak kuliah di perguruan tinggi negeri, tidak usah kuliah, Ayah tidak kuat membiayai kalau di swasta," pungkas ayah saya waktu itu.
Lagi-lagi pernyataan yang terlontar tak melapangkan hati kami. Saya dan saudara saya berembuk untuk mendapatkan cara yang adil mengenai siapakah di antara kami yang berhak maju ke bangku kuliah lebih dulu. Akhirnya kami "suit" untuk menentukannya. Yang menang akan ikut UMPTN tahun 1999 sedangkan yang kalah akan ikut UMPTN pada tahun 2000.
Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Saya kalah dalam "suit" tersebut. Napas berat terembus. Kalau ingin kuliah di PTN, maka saya harus lolos di UMPTN tahun 2000. Artinya, dua tahun saya akan menganggur. Saya terdiam lama.
Saya merasa kalah sebelum berperang. Saya kalah melawan krisis, kalah dalam meraih masa depan. Saya benar-benar terpuruk. Bayangan menjadi pengangguran sungguh menakutkan. Bagaimana kalau di tahun 2000 nanti saya tak bisa lolos UMPTN padahal itu tahun terakhir untuk angkatan kami mengikuti ujian itu? Dua tahun menganggur, belajar seingatnya, seadanya. Dengan bekal itu nanti mampukah saya menembus perguruan tinggi negeri? Di tahun 2000, saingan saya adalah siswa yang lulus di tahun 1998, 1999, dan 2000. Sungguh berat persaingan yang kelak harus saya hadapi. Saya merasa dua tahun itu akan menjadi tahun yang sangat berat. Perekonomian belum tentu akan membaik sementara hari depan saya pun sepertinya masih akan dipayungi mendung. Berat. Sangat berat.
Di tahun 1999 saudara kembar saya menembus UGM. Hati saya "terbakar". Saya harus meyakinkan diri bahwa saya tak kalah darinya. Saya harus berjuang. Berdoa dan belajar semampu saya. Mempelajari materi IPA dua tahun setelah masa kelulusan itu sangat berat karena tanpa teman diskusi, tanpa bimbingan guru, tapi itu harus saya jalani. Jenuh, tak paham, lupa, jengkel. Semua rasa berbaur menjadi satu. Apalagi Ayah tak mengizinkan saya ikut bimbel karena keuangan tak memadai. Semua serba tak menentu, nasib rasanya bagai telur di ujung tanduk. Entah jadi apa saya kalau tak lolos UMPTN tahun 2000 nanti.
Akhirnya, berkat ridha Allah SWT, di tahun 2000 saya mengikuti UMPTN dan bisa masuk perguruan tinggi negeri impian saya, Universitas Negeri Malang. Tak ada lagi mendung yang bergayut. Besar keyakinan saya, hari-hari akan cerah di masa depan setelah menapaki kampus idaman.
Begitulah... mengenang tahun krisis moneter berarti mengenang beratnya hari-hari yang harus saya jalani demi meraih impian menembus perguruan tinggi negeri. Saya bersyukur mampu melewati dua tahun itu dengan baik. Hanya dengan tekad kuat, keyakinan, usaha maksimal, dan doa pada akhirnya harapan itu menjadi kenyataan.
(My litle history, Batu 30 Agustus 2020)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah, man jadda wa jadda Mbak Khoen Eka Anthy. Salam Literasi, smangat saling support
Alhamdulillah, salam literasi juga Bun.
sip
Subanallah..alhamdulillah sukses selalu bun
Terima kasih Bun
Keren, deh....
SEmoga krisis tidak melanda negara kita. Mantap bu, melibat siswa untuk komennya
Pengalaman yang tak terlupakan kesusesan yang tertundaMantap bun
Keren bun...sukses selalu
NAMA :AJI BAGAS PRASETIOKELAS :XII-MIPAMasyaallah,sangat menginspirasi.Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat,aamiin.
Adam Albab NRXI MIPA.Teks yang ditulis bagus,rapi,dan mudah dipahami.
Jessica Dayang XII MIPACerita yang sangat menginspirasi pembaca. Menginspirasi untuk selalu bersabar, bersyukur dalam setiap keadaan, dan berpendirian bahwa hasil tidak pernah mengkhianati proses. Perjuangan panjang yang selalu ada Allah di segala keadaan. Kita boleh berencana, tapi Allah yang menentukan
Nama : Zakiyyah Rahma SariKelas : X11 Mipa Sangat menginspirasi dan menarik. Semoga dapat dijadikan pembelajaran dan inspirasi untuk saya dan pembaca yang lain.
Monyca Mega Emmalya_XII MIPACerit ini sangat menarik, dan menggetarkan hati. Apalagi didalam cerita tersebut ter dapat hal-hal yang sangat menginspirasi bagi para pembaca untuk selalu berjuang dengan semangat, sabar dan berkerja keras dalam mencari ilmu dan tujuan yang ingin di gapai.Dengan bahasa yang mudah dimengerti, saya sebagai pembaca malah ikut tertarik dalam alur cerita yang penulis ceritakan, dan paham apa yang diceritakan penulis.
Early MaulinaXII-MIPASangat menginspirasi dan banyak pelajaran yang dapat diambil.
Nama : Nurul Setyowati Kelas : XII MIPA Teks ini sangat menginspirasi saya, bagaimana keadaan masa itu bisa saya bayangkan dengan jelas, dari teks ini juga mengajarkan bagaimana caranya bersyukur, bersabar, dan selalu yakin bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Semoga dapat memberikan inspirasi dan manfaat positif untuk saya dan orang lain.
Nama : Nurul Setyowati Kelas : XII MIPA Teks ini sangat menginspirasi saya, bagaimana keadaan masa itu bisa saya bayangkan dengan jelas, dari teks ini juga mengajarkan bagaimana caranya bersyukur, bersabar, dan selalu yakin bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Semoga dapat memberikan inspirasi dan manfaat positif untuk saya dan orang lain.
AhlannuradhimXll/mipa Teks di atas memgajarkan apabila anda dalam keadaan ragu ragu dalam memilihkeputusan ,maka nabi berpesan"ISTAFTI QOLBIKA"konsultasikan dengan hati nuranimu Karena hati nurani pasti menyuarakan kebenaran dan kebaikanMan jadda wa jadaMan sobaro zafiroMan saro aladdarbi wasola
nama: Hanum Mufida Akhsanti XII MIPA, ceritanya sangat menginspirasi dan membuat saya juga belajar tentang pentingnya berusaha dan juga tidak mudah putus asa dalam meraih impian yang saya inginkan .
Nama : Aisyah Berliana Kelas : XII - MIPA Ceritanya sangat menginspirasi dan dapat mengambil pelajaran dari cerita tersebut bahwa jangan mudah untuk putus asa, tetap yakin dan berdoa, Allah pasti akan memberikan yang terbaik untuk meraih impian yang diinginkan.
Bifasa Ratu () XIIMIPA : Cerita dari penulis sangat menarik, sangat menginspirasi, mungkin bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan, "gagal merencanakan= merencanakan kegalalan".
Sadya halizaa Xll - IPA banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita tersebut, bahwa Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Sadya halizaa Xll - IPA banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita tersebut, bahwa Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
amira ulayya husna, 12 MIPAcerita dari penulis sangat menginspirasi, banyak pelajaran yang dapat diambil seperti kita tidak boleh putus asa dan tetap berusaha untuk meraih apa yang kita inginkan
Syafirda Azmi Aulia ,12 MIPA Cerita dari penulis sangat menginspirasi, banyak pelajaran yang dapat kita contoh. Usaha dan perjuangan tidak akan menghianati hasil yang kita peroleh
Nadya Anakku Sayang , 12 MIPAMasyaAllahCerita sangat bagus, banyak pelajaran yang bisa diambil, menginspirasi kita untuk terus berusaha dan tidak putus asa
Shofiyyah Saufan 12 Ips menurut saya ceritanya sangat bagus dan menginspirasi, kita di ajarkan tidak boleh pantang menyerah dan selalu berusaha mengapai mimpi dan berdoa kepada Allah Swt
Nama: muhammad alvian maulanaKelas: 12ips Cerita nya sungguh menarik dan mengikatkan untuk terus berusaha
Erlina Febriyanti, 12 IPSMenurut saya ceritanya sangat menarik dan menginspirasi saya untuk selalu berusaha dan tidak berputus asa
Anggun Pramita, 12 IPSKisah ceritanya menginspirasi, dimana sebuah perjuangan keras, usaha berdoa dan tawakkal menghasilkan sebuah mimpi yang dapat dicapai. Semangat dan pantang menyerah adalah sebuah bekal utama perjuangan
Agus priyono,12ips cerita sangat menginpirasi dan mengigatkan cara untuk bekerja keras dan tidak mudah meyerah
Hananda Agung 12 ips cerita yang sangat menginspirasi dimana sebuah impian bisa tercapai dengan usaha dan doa kita. Dan tidak pernah menyerah terus berpikir positif hingga keinginan tercapai
Fita sari 12 ips Mengispirasi untuk selalu bersabar dalam segala cobaan yang ada, tidak boleh putus asa dalam keadaan sesulit apapun
Shohibatul Umi 12 IPScerita yang menarik dan sangat menginspirasi, kita tidak boleh menyerah dan berputus asa meskipun banyak rintangan, selalu berusaha dan berdoa untuk mengapai cita-cita
Septitha Kusuma 12 IPS usaha tidak akan menghianati hasil, jika kita terus berusaha kita akan mendapatkan hasil yang maksimal
Desi Rahmadini 12 IPSCeritanya sangat menginspirasi, kita tidak boleh putus asa dan menyerah, dan tetap yakin untuk meraih keinginan yang ingin kita capai
Annisa Aura12IPS. Ceritanya sangat menginspirasi para pembacanya. Dalam cerita tersebut kita diajarkan untuk dapat bersabar, bersyukur dan tidak berputus asa dalam keadaan apapaun. Dengan kita bersabar, bersyukur dan tidak berputus asa maka kita akan mendapatkan hasil yang memuasakan.
Anisa WahyuAnisa wahyu kelas 12 ips. Ceritanya menarik untuk dibaca dan sangat menginspirasi dan dapat dijadikan sebagai motivasi belajar