GURU DAN DIGITALISASI HAMBATAN DAN TANTANGAN
Aku seorang Pengajar muda berusia 25 tahun yang dibesarkan dari keluarga sederahana dan mempunyai 2 Saudara. Kakak ku bekerja sebagai pengajar di SDN 3 SIDAHARJA, adiku masih duduk dibangku SMP dan Ayah ku seorang petani sedangkan ibuku bekerja sebagai pedagang di pasar subuh.
Ayah selalu mengajarkan budi pekerti sedangkan ibu selalu mengajarkan bagaimana hidup di era digitalisasi sehingga menjadikan keseharianku tak lepas dari Pendidikan dan Bisnis.
Menjadi pengajar bukanlah sesuatu yang mudah yang dapat dilakukan semua orang perlu ketelitian, ketekunan serta kesabaran yang tinggi dalam menghadapi era massa kini. Bahkan masih banyak pengajar yang kurang mumpuni dalam menjalankan tugasnya khususnya instansi sekolah, semua itu disebabkan kurangnya pengetahuan dan kreatifitas pendidik dalam era modernisasi. Maka tak heran jika banyak pendidik yang kurang dalam hubungan bermasyarakat baik lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat tinggal.
Dengan adanya Pelatihan dan supervisi seorang pendidik diharapkan mampu menciptakan generasi milenial yang mampu bersaing secara global tanpa melupakan agama dan adat istiadat yang ada.
Kisah ini bermula saat masih SMA kelas XII yang bimbang dengan tujuan masa depan antara Pondok Pesantren dan Perguruan Tinggi, memang pada dasarnya kedua pilihan itu tidak bisa dipisahkan satu sama lain dan berguna untuk masa depan.
Dalam menentukan pilihan tentunya bukan perkara mudah yang harus diselesaikan seorang diri tentunya perlu adanya motivasi dan dukungan terutama dari pihak keluarga. Pilihan tersebut ialah jika lebih memfokuskan ke Pondok Pesantren yang berada di Jawa Timur maka Perguruan Tinggi pun akan dilaksanakan di Jawa Timur dan jika pilihan memfokuskan ke Perguruan Tinggi yang berada di Jawa Barat maka belajar agama cukup di lingkungan rumah.
Rasa bimbang pun tak sekedar Perguruan Tinggi melainkan Jurusan yang akan diampu, perbedaan pendapatpun sempat muncul namun dengan berbagai pertimbangan yang bermula Pendidikan Agama menjadi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi di Universitas Galuh Ciamis dan belajar agama di Pondok Pesantren Al Azhar Citangkolo.
Pada dasarnya Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi sama pentingnya dengan Pendidikan Agama yang mana basic olahraga yang digemari Pencak Silat sejak masih duduk di bangku SMP bahkan sampai sekarang pun masih mengemban sebagai ketua rayon PSHT Cabang Kota Banjar yang bertepat di UPTD SDN 7 Kujangsari.
Bela diri yang pernah dipelajari bukan hanya dari PSHT malainkan sempat mengikuti latihan Karate, Wing Chun dan KUNTAO. Namun hal yang paling berkesan dan menjadi kegemaran yaitu Persaudaraan Setia Hati Terate yang mana tidak hanya belajar ilmu beladiri tetapi sosial, kepelatihan bahkan Pendidikan Agama pun dipelajari.
Jenjang perkuliahan dimulai dari tahun 2016 sampai 2020 yang mana dalam Materi Pembelajaran tidak hanya berfokus pada Cabang Ke-olahragaan namun masih banyak materi yang berkaitan dengan Pengembangan Peserta Didik sehingga dapat menciptakan generasi yang sehat jasmani dan rohani tanpa menghilangkan jati diri.
Tantangan baru muncul pada tahun 2019 menjadi Tenaga Pengajar di sebuah Instansi Pendidikan yang semula Pelatih Extrakulikuler Menjadi Guru Pendidikan Jasmani di sebuah MA Intesif An- Najmu dan SMK Mambaus Sholihin yang bertepat di Cikawung Lakbok.
Materi yang semula Bela diri sekarang menjadi Permainan Bola Besar, Permainan Bola Kecil, Athletik, Bela Diri, Senam dan Kebugaran Jasmani yang harus tersampaikan dalam setiap pertemuan. Sebuah tantangan besar datang kembali dengan berbagai macam Administrasi baik PROTA, PROSEM, RPP, AGENDA HARIAN, DAFTAR NILAI yang harus dipersiapkan awal tahun pembelajaran serta Perangkat Pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam setiap pertemuan.
Di zaman modernisasi, digital merupakan sebuah solusi yang sangat membantu bagi seorang pendidik dalam menyelesaikan semua administrasi baik dari segi Pengetahuan dan Keterampilan dalam menjalankan sebuah perangkat digital. Hampir semua pendidik wajib menguasai perangkat digital yang mana penentuan nilai pun sudah dilaksanakan secara online di masing – masing sekolah hal ini bertujuan untuk ketertiban administrasi dan penilaian raport pembelajaran.
Hal yang paling utama dikuasai oleh guru yakni Google, Ms. Word dan Ms. Excel. Tidak sedikit pula guru yang mempelajari Ms. Power Point guna membantu dalam proses pembelajaran yang serba digital. Dalam proses penyusunan administrasi mungkin ada beberapa pendidik yang kurang memahami dalam perangkat semua itu dapat diatasi dengan adanya kombel atau pelatihan di setiap sekolah guna membantu rekan dalam penyusunan administrasi.
Seiring berkembangnya zaman, perangkat digital semakin maju dan berkembang maka dari itu faktor usia bukanlah menjadi penentu di era modernisasi, semua itu dapat diatasi dengan ketekunan dan kesabaran serta hubungan interaksi sosial baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat.Seiring berkembangnya zaman, perangkat digital semakin maju dan berkembang untuk itu
Kita semua tahu dan merasakan pada tahun 2020 sebuah virus Corona mulai merajalela khususnya di Indonesia, hal ini juga menjadi sebuah tantangan baru bagi pendidik dalam penguasaan perangkat digital yang mulanya administrasi menjadi proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran yang berbasis Online, pendidik diharapkan mampu merubah system pembelajaran menjadi Proses Digitalisasi yang menggunakan semua perangkat pembelajaran guna kemajuan peserta didik dalam menghadapi era modernisasi, tentunya dalam hal ini kreativitas seorang pendidik sangat diutamakan guna menciptakan pembelajaran yang menarik bagi peserta didik. Pada umumnya pendidik dapat menggunakan aplikasi zoom meeting, whats app, quipper dan aplikasi digital lainnya.
Hal ini tentunya memberikan manfaat yang baik bagi pendidik dan peserta didik dalam meningkatkan kreativitas perangkat digital sehingga dapat menciptakan generasi muda yang mampu bersaing secara global.
Setelah pembagian SK PPPK yang semula mengajar jenjang SMK dan SMP sekarang harus masuk ke jenjang Sekolah dasar tantangan kembali hadir baik dari segi administrasi maupun proses pembelajaran.
Proses pembelajaran pada tingkat sekolah dasar sangat berbeda jauh dan lebih mengutamakan permainan dalam setiap materi pembelajaran yang mana inovasi dan kreasi sangat mempengaruhi motivasi peserta didik, seorang pendidik diharapkan mampu menciptakan suasana kelas yang aktif dan produktif.
Terlebih lagi dengan adanya kurikulum merdeka mengajarkan tentang pengembangan kepriadian potensi peserta didik, seorang pendidik juga dihadapkan kembali dengan modul pembelajaran yang sangat berbeda dengan kurikulum sebelumnya.
Kurikulum Merdeka memberikan penekanan sebuah kebebasan berfikir bagi peserta didik dan diharapakan pendidik dapat mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan diajarkan dengan baik. Tidak hanya proses pembelajaran, pendidik juga diharapkan mengikuti berbagai macam pelatihan mandiri guna meningkatkan kinerja.
Dalam dunia Pendidikan, kinerja pendidik sangat mempengaruhi pola pikir peserta didik guna meningkatkan kualitas pendidikan masa depan. Pendidik bukan hanya terpaku pada materi pembelajaran melainkan perkembangan potensi peserta didik dan moral bangsa.
Pendidik bukan mengerjar sertifikat melainkan materi yang di dapat guna kemajuan bangsa indonesia.
BIODATA SINGKAT
Seorang pria muda Bernama khoerur rofik berusia 25 tahun yang lahir di Banjar, 16 Agustus 1998 dan sudah mempunyai pasangan bernama rahayu subekti, ia merupakan pendidik muda yang bertugas di UPTD SDN 7 KUJANGSARI mengampu mata pelajaran Pendidikan Jasmani dengan pendidikan terakhir S1 PJKR di Universitas Galuh Ciamis. Saat ini tinggal di Margasari Rt 01 Rw 05 Kelurahan Bojongkantong Kecamatan Langensari Kota Banjar 46325 Jawa Barat Indonesia yang mempunyai skill dalam Bela diri Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate ( PSHT ) dan sudah menghasilkan buku Ke-SH-an guna menunjang materi Pencak Silat. Buku tersebut tidak dijual belikan hanya khusus Pelatih PSHT dan dapat dipelajari bersama melalui latihan dan kepelatihan dalam PSHT, dalam penulisan diatas hanya sebuah opini pribadi dengan menceritakan kisah pribadi.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar