Guru Sepuh Masuk Kelas

Jadwal kelas setelah Zuhur itu sangat menggoda, eh menantang. Kesiapan belajar anak-anak di titik terendah, karena staminanya anjlok. Saya sudah makan diserbu rasa kantuk, yang belum makan perutnya tidak bisa diajak kompromi.

Guru yang bertugas pun jadi serba salah. Mau ngotot mengajar dengan serius, pasti responnya negatif. Mau mengajar dengan dibawa "santai", tidak selalu sesuai dengan materi yang memang membutuhkan konsentrasi.

"Pak, belajar di jam bapak jangan di ruang kelas ya, soalnya sumpek" celetuk perwakilan murid.

"Memangnya kalian maunya belajar dimana?" jawab Pak Guru, respon sewajarnya untuk menjaga agar tidak terpancing emosi.

Maklum saja kelas yang dihadapi Pak Guru merupakan kelas penuh dengan jumlah murid 40 orang. Pak Guru memfasilitasi permintaan murid, dengan belajar di ruang terbuka.

"Maaf ya, Bapak tidak bisa duduk lesehan jadi kali ini duduknya di bangku," ucap Pak Guru

" Iya, Pak. Gapapa juga. Lagian kali ini kita gak belajar kan, cuma duduk-duduk aja." celetuk murid yang paling centil.

"Oh, begitu. Baiklah kita hafalan saja."

"Uhhh... sama juga bohong. Bapak cerita aja tentang masa muda ketika pertama kali jatuh cinta.

"Walah, Bapak ini waktu mudanya tidak pernah jatuh cinta."

"Masa? Itu sekarang bapak punya istri, anaknya banyak lagi'

" Itu mah anugrah terindah dalam hidup bapak, dari sang Maha Cinta.

(Bersambung...)