Hasrat Terjegal
Hasrat Terjegal
Di batas kampung di tepi bukit
Angin sore menggerayangi tumbuh
Dingin menusuk lapisan kulit berbaju
Menggeser udara gersang sisa tadi siang
Bibir tersenyum tergelitik lamunan
Kenangan menyeruak di kala sela
Langkah berayun menyusuri keraguan
Memilah rasa di antara benci dan cinta
Terpaut getar dua hati dalam dilema
Bak menyusuri jalan tebing nan terjal
Dilanjutkan belum jelas akan kemana
Disudahi terlalu berat hasrat terjegal
Tarikan napas mulai berat terengah
Gemuruh tanpa suara di rongga dada
Bola mata mengembun hingga basah
Butiran air jatuh menyentak hati terjaga
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Pak. Salam literasi
Keren pak guru, puisinya.