Terkejut
Terkejut
Aku yakin dengan rasaku yang sangat menyukainya, tapi aku dihantui ragu akan cintanya. Cukuplah dia sebagai teman, dalihku berjaga-jaga. Jangan sampai terlalu kecewa bila cintaku tidak bersambut.
Hari-hari berikutnya membuat rasaku terpenjara. Lelah bersandiwara dengan sapa ramah dan senyum kepalsuan. Sangat sulit bagiku memposisikan dia hanya sebagai teman.
Inikah kepastian yang menyakitkan? Dia bergandengan mesra dengan laki-laki tampan menuju padaku. Sejurus berikutnya dia dengan sumringah memperkenalkan orang yang berada di sisinya adalah kekasihnya. Aku kehilangan kata-kata dan hanya bisa menatap untuk menutupi rasa terkejut. "Temanku memang terlihat serasi dengan musuhku" Gumam dan makianku dalam hati. Duh, periiih...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jleb banget endingnya beh sakitnya tuh di sini hehehe
Sakitnya tuh di sini ya pak