Tersenyum Simpul
Tersenyum Simpul
Menghadapi anak perempuan SMP kelas IX serba salah. Dianggap anak-anak, mereka berasa sudah bukan anak-anak lagi. Dibilang sudah "gede" tapi manjanya seperti anak-anak yang mencari perhatian. Saya menjadi risih juga menghadapi kemanjaan di antara mereka
Selesai membahas soal matematika, banyak yang masih penasaran dengan meminta penjelasan ulang. Kesulitan mereka karena di dua tahun sebelumnya belajar dalam kondisi darurat, dengan daring di masa pandemi Covid. Kondisi ini benar menguji kesabaran saya agat tetap bisa melayani.
Sementara sebagian yang lain sudah dengan sumpah serapahnya, menuduh matematika yang membuat mereka pusing. Untuk mengalihkan kepusingannya dengan membaca buku sastra. Satu dari mereka menyela dalam kerumunan menanyakan arti dari tersenyum simpul, dengan lugunya. Saya pun hanya tersenyum karena belum sempat mengalihkan pikiran dari yang eksak ke sastra. Melihat saya tersenyum, mereka protes meminta jawaban segera. "Senyum yang seperti saya ini contoh senyum simpul," jawab saya sekenanya. Jawaban saya cukup memuaskan mereka, padahal belum tentu benar. Dalam darurat saya pakai jurus 'ngeles'.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar