CARA MEMBUAT KARYA INOVATIF BERMANFAAT GANDA
Mengajar haruslah dengan hati. Kalimat itu seringkali terdengar di telinga kita. Namun, bagaimanakah implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Tentu saja kinerja harus menyeluruh. Di antaranya, memberikan layanan pembelajaran secara maksimal.
Salah satu komponon untuk menjadikan layanan pembelajaran guru menjadi maksimal, ialah dengan mempergunakan media atau alat peraga pembelajaran. Hal ini dilakukan agar siswa lebih mudah memahami dan mencapai kompetensinya dengan bantuan benda konkrit.
Guru dapat menggunakan alat peraga yang telah tersedia di sekolah. Tetapi, akan menjadi nilai lebih, ketika guru juga membuat sendiri alat peraga yang termasuk dalam karya inovatif guru. Naah, agar alat peraga yang kita buat itu tidak mubadzir dan memiliki manfaat lebih besar, simaklah beberapa kiat berkut.
1. Mendokumentasi
Pada saat membuat sebuah karya inovatif berupa alat peraga, usahakan mendokumentasikan dari awal, khususnya berupa foto. Mulai dari bahan-bahan yang digunakan, cara membuat, cara pemakaian atau implementasi dalam pemelajaran.
Seringkali, proses mengabadikan lewat foto dilewati begitu saja, sehingga ketika media pembelajaran itu dibutuhkan untuk kegiatan tertentu, pembuatnya kesulitan menyiapkan kembali. Iya, kalau bisa dibongkar pasang. Kalau tidak, mulai deh dari proses awal lagi untuk membuat.
2. Membuat Laporan Alat Peraga
Menyelesaikan satu karya inovatif, nampaknya belum lengkap tanpa membuat laporan pembuatannya. Luangkanlah waktu untuk membuatnya, sebab laporan ini memiliki keguanaan antara lain untuk kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), juga dapat digunakan untuk mengikuti lomba kreatifitas guru, lomba inovasi pembelajaran, dan lomba sejenis lainnya.
3. Membuat RPP
Pada saat mengimplementasikan dalam pembelajaran, jangan lupa untuk benar-benar membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan alat peraga tersebut. Ini berguna, untuk melihat sejauh mana efektifitas penggunaan alat peraga yang kita buat.
4. Melakukan PTK
Setelah membuat RPP dan mengimplementasikannya, lakukan refleksi. Apabila ada kekurangan, bisa dilanjutkan untuk meneliti lebih lanjut. Dengan begini, kita sudah melakukan langkah berikutnya lagi, yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Instrumen penilaian, kan sudah ada dalam lampiran RPP yang sebelumnya disiapkan. Tinggal meminta kesediaan teman sejawat untuk mengobservasi pembelajaran penelitian ini.
5. Membuat Laporan PTK
Segera setelah melakukan penelitian itu, kumpulkan semua data yang diperoleh, dan susunlah menjadi sebuah laporan penelitian tindakan kelas. Laporan ini berguna juga untuk mengikuti seleksi lomba guru prestasi, lomba karya tulis ilmiah, serta kenaikan tingkat. Jika ini kita lakukan secara bertahap, maka tidak perlu susah-susah cari jasa “penjahit” untuk menyelesaikan PTK guru demi kepentingan kenaikan tingkat misalnya.
6. Mempublikasi di Jurnal Ilmiah
Paling akhir, PTK ini masih bisa bermanfaat dan menghasilkan kredit koin. Dapat dilakukan dengan menyusun ringkasan dan poin-poin PTK itu, sehingga menjadi layak dimuat di jurnal ilmiah. Jika umumnya PTK itu sebanyak minimal 40 lembar, maka dalam jurnal ilmiah perlu disederhanakan menjadi 15 hingga 20 lembar saja.
Naaah, bermula dari yang sederhana, manfaat ganda dapat diperoleh dengan tertib administrasi dan disiplin dalam mendokumentasikan karya.
Selamat mencoba, semoga bermanfaat.
Gedangan, 5052017
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Alhamdulillah, selamat mencoba bu Kepsek...
Alhamdulillah, selamat mencoba bunda...
Mantap, Neng! Inspiratif! Nyontek aaah... He.. He..
Silahkan bu, selamat mencoba...
Hebat mba nisk...
Masih hebatan bu Dati, ini...
sekali dayung... banyak dapat manfaat
Sip
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Mksi ibu bisa cadi pencerahan teman2 di Sman 1 Banyuasin
Terimakasih, bermanfaat sekali
Terimakasih, bermanfaat sekali
terimakasih. mantap, Bu!!!
bagaimana cara memainkan alat peraga jokowi bedanya dengan dadu itu? terimakasih.