Khoirun Nisak

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SIAPA SEBENARNYA PUJAAN HATI PEMRED MG?

SIAPA SEBENARNYA PUJAAN HATI PEMRED MG?

Cukup lama saya berhenti menulis dan mengirimkan tulisan ke media massa. Terakhir tulisan saya dimuat pada tahun 2014. Untuk memulainya kembali tidak cukup dengan motivasi internal saja. Lebih dari itu, saya membutuhkan motivasi eksternal yang sanggup membangunkan kembali kemandekan ini.

Gabung dengan kelas menulis media guru rupanya menjadi sebuah metivasi eksternal yang saya harapkan tadi. Bertemu dan berkumpul dengan orang-orang hebat, membuat kita sangat termotivasi dan bangun dari tidur panjang, di sini pula awal timbulnya motivasi itu dan semakin membuncah hari demi hari. Gairah menulis saya, mulai kembali tergugah dan menemukan cahayanya lagi.

Meskipun memulai kembali harus dengan sedikit tertatih tatih karena mulai lupa dengan bagaimana caranya menulis sebuah opini. Namun dengan pendampingan yang super totalitas itu, pemred mediaguru mampu mengantarkan para peserta menuju gairah menulis tanpa henti.

Alibi yang seringkali meghalangi kita untuk produktif menghasilkan karya ialah terlalu “ Sibuk”. Sehingga nggak ada waktu buat sekedar menuangkan gagasan dalam selembar kertas. Eko Prasetyo mengatakan: “ Menulis itu bukan soal bisa atau tidak, tapi mau atau tidak.”

Kesibukan memang tak dapat terelakkan dari keseharian kita. Semuanya memiliki tanggung jawab masing-masing sesuai profesinya. Namun, menjadi luar biasa apabila kita masih tetap produktif menulis di tengah kesibukan yang tiada henti.

Kemauan itu harus mampu dihadirkan dalam diri tiap insan. Hidup adalah sebuah pencapaian. Pencapaian dalam banyak hal, termasuk sebuah pencapaian menulis. Menuangkan ide dan gagasan kita untuk menjadi sebuah tulisan, adalah sesuatu banget.

Dengan begitu kita bisa bergelut dengan semua sensasinya. Kesulitan merangkai kata, deadline terbatas, kesulitan membagi waktunya dan menghadapi penolakan media massa. Percayalah gabungan itu semua menghasilkan sensasi yang luar biasa untuk patut dicoba.

Mengharapkan motivasi itu timbul hanya dari orang lain, itupun sepertinya akan hambar. Setiap orang punya capaian tertentu yang ingin diraih. Atau bisa jadi seseorang hobi dalam menulis, hanya saja terhenti pada satu waktu di mana kesibukan lain menghadang. Tak perlu berkecil hati dengan hal ini, kesempatan masih terhampar luas bagi insan yang tak kenal menyerah. Mencoba dan terus mencoba adalah kunci utamanya.

Di kelas menulis ini, tak jarang opini yang dikonsultasikan dipapras habis dari lima paragraf hanya tersisa satu paragraf saja. Wow...saat kita menyerah di sini, maka bisa dipastikan kalau kita tidak lagi berangkat menulis.

Pembimbingnya memang terbilang disiplin, tegas namun juga penyayang. Menurut beliau untuk menjadi penulis itu haruslah disiplin. Beliau tidak segan-segan memapras habis sebuah opini, apabila memang dirasa tidak memenuhi standar kelayakan. Sebagai mantan editor jawa pos, tentunya bukan sebuah hal yang baru untuk bergulat dengan opini.

Menulis buku, berkaitan dengan selera pembaca. Namun, untuk sebuah opini menurut saya merupakan perpaduan dari kekuatan tanggapan terhadap sebuah tema, sekaligus kemampuan dalam menganalisis dan menggabungkan dengan sumber lainnya. Sehingga menjadikan tulisan lebih greget dan layak dimuat.

Setelah opini, kami memang diarahkan untuk lebih produktif dengan menghasilkan karya berupa buku. Semuanya diawali dengan menulis antologi sebagai pemanasan. Dengan gool akhirnya nanti, semua peserta mampu menghasilkan buku tunggalnya melalui program satu guru satu buku (Sagu Sabu).

Luar biasa memang untuk Mediaguru yang begitu concern dalam mengembangkan budaya literasi, utamanya dikalangan guru. Semangat ini ternyata berhasil ditularkan kepada seluruh peserta kelas menulis. Yaaa…kami menyebutkannya sebagai upaya menularkan virus “gila” menulis.

Bagaimana tidak “gila”, deadline yang diberikan mephet banget. Inilah yang menurut saya menjadikannya lebih menarik dan melatih kemampuan menulis. Perkara hasil, biarlah waktu yang menjawabnya. Cukuplah dengan terus berkarya dan menghasilkan tulisan untuk berbagi dengan orang lain, serta menebarkan benih-benih kebaikan dalam tulisan-tulisan kita.

Menahan rindu itu sakit, inilah perumpaan yang tepat di saat kita tidak menghasilkan sebuah tulisan. Saat memulai untuk menulis dan menghasilkan sebuah karya, rasanya seperti menyimpan kerinduan yang mendalam untuk secepatnya menghasilkan karya yang lain. Semacam candu. Kerinduan itu mengalir seiring dengan produktifitas menulis.

Saya merasa beruntung bergabung dengan sebuah komunitas menulis yang anggotanya demikian produktif dan terdiri dari orang-orang hebat ini. Seperti diketahui, berdekatan dengan minyak wangi akan membuat kita tertular bau harumnya. Begitu pula berteman dan berkumpul dengan orang-orang hebat ini, ternyata menularkan semangat yang luar biasa untuk terus berkarya dan menghasilkan sesuatu.

Waktu kita memang terlalu berharga untuk dilewatkan begitu saja tanpa capaian-capaian yang positif. Meningkatkan gairah dalam menulis, adalah salah satu hal yang akan menjaga stabilitas kita dalam menghasilkan karya.

Menghargai diri sendiri dan menjauhkan dari pesimistis adalah yang paling utama. Setiap orang memiliki kelebihan dan kemampuan yang unik. Oleh karena itu, untuk mengembangkannya kita butuh berkumpul, bersosialisasi, dan menimba pengalaman dari orang lain.

Eko Prasetyo, penggemar berat the beatles ini menekankan, bahwa “menulis bukanlah sebuah hobi melainkan sebuah keterampilan.” Sehingga, itu semua bisa dilatih. Berangkat dari situlah motivasi menulis harus disandarkan. Kalaupun seseorang memiliki bakat sedari awal, itu sebuah anugerah yang harus disyukuri.

Hal ini tidak harus menimbulkan kegalauan bagi mereka yang menulis berangkat dari nol. Semangat itu harus diwujudkan. Tidak ada keberhasilan yang instan. Pasti semuanya memerlukan waktu. Just do it now.

Jangan lupa, gabung dengan komunitas menulis. Mediaguru salah satunya. Bersama CEO Mediaguru Mohammad Ihsan, motivator luar biasa yang sanggup membakar motivasi seluruh peserta kelas menulis. Semua nasehatnya yang down to eart, membuat saya selalu merasakan figur seorang Ayah dari beliau. Tapi….Pria kelahiran Jombang ini sangat anti selphi-selphi, khususnya sama Mahmud (mamah muda). Alumni Kimia UNESA angkatan 1998 ini, bahkan menegaskan, “Kalau berani memosting foto CEO, Unfriend pokoknya.” Ketegasan inilah salah satunya yang bikin saya klepek-klepek. Hadduh moga-moga nggak kena semprit ini.

Bunda Istiqomah Almaky, Sosok perempuan cantik dan satu di antara personel MG cewek. Cantik, ceriwis, energik, daaaan kemayu (Nggak papa dech memang cantik ini). Kemampuannya membawa audiens untuk luluh dan menghayati secara emosional, tidak perlu diragukan lagi. Bertemu dengan beliau bawaannya gemes.

Satu lagi idola Mahmud. Laki-laki bernama lengkap Yohanes Eko Prasetyo (dulu) Pemred Mediaguru. Narasumber utama dalam kelas menulis opini. Gayanya yang energik dan agak gokil tak ayal menimbulkan geerr tersendiri di hati peserta. Tak terkecuali laki-laki maupun perempuan. Pendampingannya yang totalitas terhadap peserta, menjadikannya semakin dekat dengan beberapa Mahmud. Marni, De’City, Yu Jum, Yu Nah, dan lain-lain.

Pertanyaannya sekarang, Siapakah sebenarnya pujaan hati pemred mediaguru. Mau tau nggak bocorannya. Beliau punya pujaan hati lagi lho, selain istrinya. Uuups. Ijinkan saya mengatakan yang sebenarnya Pemred. Semoga tidak ada Mahmud yang protes ini. Bismillah.

Oke. Pujaan hati lulusan Sastra Indonesia UNESA 1999 ini, selain istrinya adalah Buku. Kesukaan penggemar the beatles ini, dalam membaca buku tak perlu diragukan lagi. Apalagi buku sejarah. Koleksi bukunya pun menumpuk. Hingga almari bukunya tak kuasa lagi menampung koleksinya. Iya. Pujaan hati Pemred setelah Ibunda Pemred dan Bunda Ratih Damayanti. Salam hormat saya kepada ibunda Mas Prast dan Mbak Ratih Damayanti.

# Edisi Kangen Teman2 di Kelas Menulis

Gedangan, 11 April 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

luang waktu baca tulisan crispy dan renyah gini rasanya niikmaaaaat banget

11 Apr
Balas

Maturnuwon bu, sudah mampir dan menengok tulisan saya.

11 Apr
Balas

Sempriiiiit. Ooooh nooo...dilarang menyebut merek.Te Ti oooh Te Ti.

11 Apr
Balas

Alhamdulillah, pak Leck Murman sudah mau pinarak, dan ningali tulisan saya...

11 Apr
Balas

Sebenarnya pujaannya adalah "nisak" (Masak iya dia memuja rijal. Ups)

11 Apr
Balas

Fahimna2.masak iyus jeruk minum jeruk.Aiiiish

11 Apr

Syaluuut.....ganbatte

11 Apr
Balas

Syaluuut.....ganbatte

11 Apr
Balas

Syaluuut.....ganbatte.

11 Apr
Balas



search

New Post