Kholipah

Kholipah kelahiran Pemalang 10 April 1976, Saat ini menetap di kota Ukir Jepara, bumi kelahiran seorang pajuang perempuan yang gigih "Kartini". Ibu dari dua ora...

Selengkapnya
Navigasi Web
Penyitas Kanker Yang Tak Pernah Mager
Ilustrasi Freepik

Penyitas Kanker Yang Tak Pernah Mager

Penyitas Kanker Yang Tak Pernah Mager

Oleh: Kholifah

Kok aneh ya? masa ada sakit tanpa rasa sakit, sakit kok tidak mager tapi tunggu dulu, saya tak ambil nafas dulu untuk menulis ini, karena saya sebetulnya sering meleleh melihat teman-teman hebat saya.

Allah SWT pasti punya rencana untuk saya yang dikelilingi sahabat dengan perjalanan hidup tak mudah. Agar menjadi orang yang pandai bersyukur, punya empati dan terpenting untuk selalu bergerak belajar menjadi lebih baik meski sulit.

Perbincangan bermakna setelah kegiatan arisan, kegiatan yang notabene dikatakan sebagai kegiatan sosialita, karena arisan kita adalah arisan Emas, wuih mantap kan?

Tapi jangan berfikiran jelek dulu, arisan kita adalah bagian dari syiar mengenalkan masyarakat akan pentingnya emas menjadi aset penting dalam kehidupan, sebagai bagian penghargaan atas jerih payah kita selama ini.

Kembali ke perbincangan yang akhirnya menjadi sharing tersendiri untuk saling menguatkan, karena kebetulan kita sama-sama dari komunitas guru yang dibahas tentu saja berkaitan dengan isu pembelajaran, Calon Guru Penggerak dan kebetulan salah satunya adalah CGP.

Semangat menggebu menjelaskan tentang CGP dengan begitu banyak tugas yang harùs diselesaikan. Yang menarik bagi saya adalah bukan CGPnya, tapi kondisi dua sahabat saya yang sama-sama penyitas Kanker.

Dua sosok tangguh dengan kondisi yang tidak baik-baik saja tapi mereka menghadapinya dengan enjoy. Keenjoyan ini bukan tanpa dasar, tapi dasar pasrah atas apapun keendak Allah. Satu sahabat saya masih menjalani pemeriksaan yang harus dilakukam seumur hidup setelah menjalani pengobatan nuklir.

Cerita mereka berdua mengalir bagaimana mereka berjuang secara psikologis dan fisik bertahan hidup, di mana kematian seolah berada di pelupuk mata. Meyakinkan diri mereka sendiri bisa bertahan dengan dukungan keluarga.

Melihat dan mendengar kisah mereka, membuka mata dan hati, kesulitan bukan untuk diratapi tapi harus dihadapi. Menebar manfaat dalam kondisi terbatas menjadi hal yang saangat istimewa. Selamat berjuang untuk sehat sahabat-sahabatku Supriyatun, Nora Shofiana, Bu Atik, satu lagi sahabat tercinta Dhian Wahyuni kalian menjadi inspirasi yang luar biasa.

Pojok inspirasi, 22 Maret 2023

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga segera pulih, Bunda. Tetap semangat. Salam literasi

22 Mar
Balas

Terima kasih pak Dede, untuk doanya

22 Mar

Jika yang sakit saja begitu semangat, apa kita yang sehat malah mager?Salam sehat dan sukses selalu. Terima kasih telah mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan.

10 Apr
Balas



search

New Post