@Kolom

#Tantangangurusiana Hari ke-427

Hari Selasa, Tanggal 30-11-2021

Latar Belakang

Perubahan paradigma pembelajaran yang semula berpusat pada guru dan beralih kepada peserta didik menuntut adanya komunikasi dua arah antara guru sebagai pengajar dan peserta didik sebagai pembelajar. Guru tidak lagi menjadi pusat dalam proses pembelajaran namun guru sebagai fasilitator sedangkan peserta didik sebagai objek sekaligus subjek dalam pembelajaran. Kondisi pembelajaran yang ideal tersebut akan mendorong munculnya pembelajaran yang efektif sehingga peserta didik dapat meraih prestasi belajar yang optimal. Kondisi ini tidak bisa muncul secara tiba-tiba dengan sendirinya namun perlu diusahakan oleh seorang guru. Semangat dan motivasi yang besar harus dimiliki oleh guru agar mampu menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, kreatif dan menarik. Proses pembelajaran yang monoton hanya akan menimbulkan kebosanan dan keengganan peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran. Salah satu pembelajaran aktif yang melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran adalah melalui praktikum.

Berdasarkan observasi yang dilaksanakan di kelas XII MIPA 1 MAS Riyadlotut Thalabah Sedan diperoleh informasi bahwa pembelajaran khususnya sains belum melibatkan peserta didik dalam kegiatan praktikum sehingga kurang menguasai ketrampilan proses. Salah satu penyebab adalah minimnya fasilitas alat dan bahan yang dimiliki sehingga menghambat pelaksanaan pembelajaran praktikum. Akibatnya ketrampilan proses tidak bisa berkembang dan dapat menghambat pelaksanaan pembelajaran aktif. Peserta didik tidak terbiasa melakukan pengamatan maupun penggunaan alat dengan baik dan benar. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah solusi agar peserta didik tetap dapat melaksanakan pembelajaran praktikum sehingga dapat meningkatkan ketrampilan proses.