Istilah genetika tentu sering mendengarnya. Sebenarnya, apa itu genetika?

Genetika merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang tata cara penurunan sifat dari induk kepada keturunannya.

Untuk mempelajari genetika, sebelumnya ada istilah-istilah yang harus dikuasai dulu. Istilah-istilah yang sering muncul tersebut adalah gen, kromosom, parental, filial, genotif, fenotif, dominan, resesif, intermediet, homozigot, dan galur murni. Mari dicermati pengertian masing-masing istilah tersebut.

Gen merupakan segmen tertentu dalam DNA (yang ada di kromosom) yang menentukan sifat keturunan tertentu. Adapun kromosom merupakan faktor pembawa sifat keturunan dari induk kepada anaknya.

Organisme yang akan disilangkan biasanya disebut parental, yang artinya induk, sedangkan keturunannya disebut filial. Keturunan/generasi pertama diberi simbol F1, dan keturunan/generasi kedua diberi simbol F2.

Genotif adalah sifat yang dibawa oleh gen, tidak tampak dari luar. Kebalikan dari genotif adalah fenotif, yang artinya sifat yang tampak dari luar, hasil perpaduan antara sifat genotif dengan lingkungan.

Sifat yang lebih kuat/banyak muncul pada keturunan dinamai dominan. Sifat yang lebih sedikit/lemah muncul pada keturunan dinamai resesif. Adapun intermediet merupakan sifat yang sama-sama kuat muncul pada keturunan.

Homozigot merupakan pasangan gen yang sama kuat. Homozigot dominan disimbolkan huruf besar seperti AA, KK, dan MM. Organisme dengan genotip homozigot (biasanya dominan) disebut galur murni. Homozigot resesif disimbolkan dua huruf yang kecil aa/kk/mm. Adapun heterozigot merupakan pasangan gen yang tidak sama kuat, contohnya seperti simbol Aa/Kk/Mm.

Persilangan (hibrida atau bastar) terdiri dari persilangan monohibrid, persilangan dihibrid, dan persilangan trihibrid.

Persilangan monohibrid merupakan persilangan dengan satu sifat beda. Di antara contohnya adalah tumbuhan berbunga kuning disilangkan dengan tumbuhan berbunga merah, kucing berbulu putih dikawinkan dengan kucing berbulu hitam, atau wanita berambut kriting kawin dengan laki-laki berambut lurus.

Persilangan monohibrid dominan penuh merupakan persilangan satu sifat beda, di mana sifat resesif terkalahkan atau tertutupi oleh sifat dominan. Bila ada dua gen resesif dan gen dominan ada bersama-sama, maka sifat resesif tidak muncul.

Persilangan monohibrid intermediet merupakan persilangan satu sifat beda di mana sifat resesif dan sifat dominan saling memengaruhi pada keturunan. Sifat yang dihasilkan merupakan antara dari sifat kedua gen induknya. Contoh persilangan tumbuhan bunga merah dan tumbuhan bunga putih menghasilkan tumbuhan bunga merah muda.

Persilangan dihibrid merupakan persilangan dua sifat beda. Contohnya, sapi bertanduk pendek berambut putih dikawinkan dengan sapi bertanduk panjang berambut hitam.

Pada pembahasan genetika, tidak lepas dari pembahasan penyakit menurun pada manusia. Penyakit ini merupakan penyakit yang dibawa oleh gen, tidak dapat disembuhkan (kecil kemungkinannya). Penyakit-penyakit tersebut dapat diturunkan kepada anaknya, umumnya bersifat homozigot resesif atau gen letal.

Contohnya:

1. Hemofilia, yaitu darah sukar membeku bila luka.

2. Albino, yaitu kulit tidak memiliki pigmen.

3. Buta warna, yaitu tidak dapat membedakan warna dengan jelas.

4. Thalasemia, yaitu darah merah bentuknya seperti bulan sabit, tiap bulan harus tranfusi darah.

5. Polydaktili, yaitu jari berlebih, biasanya pada ibu jari.

6. Kepala botak, yaitu kulit kepala tidak ditumbuhi oleh rambut, licin.

7. Hipertricosis, yaitu tumbuh rambut pada daun telinga, berwarna hitam.

8. Epilepsi, yaitu penyakit kejang-kejang (ayan).

9. Anodontia, yaitu orang yang tidak memiliki gigi seumur hidupnya