Hai aku kiki, perempuan, berhijab, memakai kacamata dan bersemangat. Sabtu-minggu adalah hari dimana aku bisa melakukan kegiatan lainnya. Tapi tidak untuk minggu ini, 04-05 November aku mengikuti pelatihan kelas editor yang diadakan oleh MediaGuru. Dimana selama dua hari, aku diberikan pembelajaran tentang penyuntingan naskah dan lainnya dalam hal mengedit.

Kalau aku cerita tentang acara kelas editor mungkin akan sama dengan yang lainnya, tapi kali ini yang membuat aku lebih semangat lagi, yaitu aku bisa bertemu dengan teman dari kelas menulis DKI 2 dan menambah list teman ibu-ibuku. Hahaha...keren inilah yang membuat anak diusiaku dengan yang lainnya berbeda, ketika mereka memiliki teman sebaya yang banyak, aku teman ibu-ibu yang diperbanyak. Eits.. Jangan malu, karena memiliki teman para ibu/bapak lebih banyak, dari mereka aku bisa belajar banyak. Mulai menceritakan semua hal yang menurut mereka bisa untuk menginspirasi, berbagi pengalaman, dan mengayomi (iyalah orang sudah berkeluarga).

Semua mengalir seperti air, berteman dengan siapa saja menurutku wajar, selagi bisa membawa dampak positif untuk hidup kita kenapa tidak. Berbicara tentang ibu-ibu dan anak remaja, itu sangat berbeda, dari umur, bahan pembicaraan, dan cara berfikir. Bahan pembicaraan para ibu ketika bertemu dijalan yaitu “mau masak apa hari ini?” “aduh belum bayar listrik” dan lainnya. Berbeda dengan anak remaja jaman sekarang, bahan pembicaraan mereka mengenai “ayo kita insta story dulu “wah.. oppa oppa korea” mereka lebih membahas tentang kesukaannya ketika sedang bertemu dengan teman sebayanya.

Sangat disayangkan anak remaja sekarang untuk waktu yang terbuang, contohnya hari ini, jika acar kelas editor banyak anak remaja yang mengikuti kegiatan ini, kemungkinan besar teman-teman para ibu yang aku miliki sekarang tidak akan lebih banyak dibanding teman seumuran di dalam daftar handphoneku. Ayo generasi Z, kita ubah daftar peserta di media guru yang berumur kisaran 30 ketasan menjadi 30 ke kebawah. Salam Literasi.