Terjebak Konflik
Awal Oktober 2019 lalu, saya mengikuti Sagusabu Bogor 2. Motivasi membara untuk bisa menulis buku dari para motivator hebat berhasil membuat hati ini "panas. Tantangan membuat sinopsis dengan penghargaan langsung dibuatkan cover pun membuat kami peserta pelatihan berlomba-lomba menulis sinopsis calon buku kami, dilanjutkan pada keesokan harinya untuk mengembangkan outline cerita yang kita punya.
Ada satu pernyataan Bunda Isti yang sya ingat yaitu ketika proses menyelesaikan buku adakalanya kita akan turut hanyut, larut dalam cerita tersebut, "menangis",berdarah-darah". Ternyata benar, saya yang sekarang dalam proses menyelesaikan buku, merasakan hal itu. Saya seperti terjebak dalam konflik para tokoh fiksi yang sy buat, saya kadang menangis, kadang kesal sendiri dengan tokoh antagonis dan sering merasa terenyuh kepada tokoh protagonisnya. Saya pun kesulitan membuat bagian puncak masalah lalu menurunkan menjadi peleraian cerita. Saya sering kuwalahan dengan ide saya yang menumpuk tetapi sulit untuk menuangkannya dengan cara yang tepat 😜. Itulah mengapa buku saya sampai hari belum selesai.
Salam Gurusiana!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semangat bunda, insyaallah, niat dan semangat yang tinggi akan menjawab semuanya, bravo
Supaya tidak terjebak...ibu bisa bikin jaringnya yang mudah dilipat
siaaap pak
harus pandai mengatur jadwal, dan yang penting harus konsisten
Siaap pak Willy, trims motivasinya