KORIATUL IMAMAH

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Benteng Yang Paling Kokoh Itu Adalah Ilmu dan Kerjasama

Tema “ Berani Tegas Habisi Pergaulan Bebas ”

Benteng Yang Paling Kokoh Itu Adalah Ilmu dan Kerjasama

Oleh : Koriatul Imamah

Istilah pergaulan bebas sepertinya sudah sangat dengan dengan telinga masyarakat. Terlebih pada zaman sekarang hampir semua masyarakat sudah sangat paham dengan istilah pergaulan bebas.

Zaman dulu sebelum masyarakat mengenal alat teknologi yang semakin canggih seperti saat ini, mungkin mereka mengenal istilah pergaulan bebas hanya sebatas anak-anak remaja yang bergaul dengan kelompok orang yang berpenampilan tidak seperti pada umumnya. Seperti rambutnya merah, atau bahkan ada yang kuning kecoklatan dan biru, menggunakan beberapa asesoris seperti kalung rantai, celana yang sobek, model baju tidak rapi dan bahkan seperti tidak terawat karena penampilan mereka yang begitu berantakan.

Tapi kini, pergaulan bebas itu diartikan sebagai perilaku yang menyimpang dan bahkan melewati batasan-batasan yang tidak seharusnya mereka lakukan.

Kebanyakan dari mereka yang masuk dalam pergaulan bebas itu adalah mereka yang masih ada diusia yang labil, masih usia remaja, mulai dari usia anak SMP hingga usia anak kuliah. Tapi tidak jarang pula anak-anak yang masih duduk di sekolah dasar bisa ikut terjerumus dalam pergaulan bebas.

Mereka bisa masuk pada pergaulan yang seperti itu karena beberapa faktor. Misalnya, karena salah pergaulan hingga akhirnya mengikuti apa yang mereka lakukan, mengikuti yang menurut mereka “gaul” dan keren untuk ditiru karena itu adalah hal “keren” menurut mereka, mengikuti gaya hidup yang menurut mereka kekinian, kurangnya perhatian dari orang tua dan keluarga, minimnya pengetahuan, alasan ekonomi, penyalahgunaan internet dan kemajuan teknologi. Dan yang paling penting itu karena minimnya ilmu agama.

Faktor seperti itulah yang bisa membuat mereka masuk dalam pergaulan bebas. Terlebih zaman sekarang, menurut kebanyakan anak-anak dikalangan remaja, jika tidak pacaran tidak gaul. Salah satu faktor inilah yang membuat mereka kadang bisa termakan oleh ucapan teman mereka sendiri.

Akibat terburuknya dari pergaulan bebas itu, mereka bisa saja dikeluarkan dari lingkungan mereka sendiri, tidak diakui oleh masyarakat, gangguan kesehatan pada anak, hamil diluar nikah hingga melakukan aborsi, yang bisa berakibat kematian.

Sudah bukan rahasia umum lagi kalau zaman sekarang sudah mulai bermunculan yang disebut dengan kaum pelangi. Kaum pelangi adalah kelompok orang yang bisa dibilang sudah keluar dari norma, baik itu norma susila, norma kesopanan, terlebih lagi dari norma agama. Mereka adalah kaum yang sudah jelas-jelas melanggar dari semua aspek.

Pergaulan bebas yang bisa berakibat fatal itu sebenarnya bisa diatasi dengan beberapa cara. Misalnya, harus pandai-pandai memilih dalam berteman. Bukan berarti kita membeda-bedakan, akan tetapi kita harus lebih selektif dalam bergaul. Kita boleh bergaul dengan orang yang berkepribadian jelek, asal dengan catatan tidak boleh mengikuti semua yang dia lakukan. Oleh karena itu, kita harus bisa mengontrol diri sendiri agar tidak ikut terjerumus.

Lebih dekat dengan orang tua. Artinya, setiap yang kita lakukan itu alangkah baiknya jika bercerita kepada orang tua, agar mereka bisa memberikan masukan yang baik. Berani mengatakan “tidak” jika diajak pada hal-hal yang menyimpang. Yang paling penting itu adalah harus membekali diri dengan ilmu agama. Dengan ilmu agama yang dimiliki, kita bisa mengontol diri agar tidak sampai masuk pada hal-hal yang tidak diinginkan.

Kalau hanya anak dipasrahkan semuanya kepada guru di sekolah, hal itu jelas sangat sulit untuk dilakukan. Karena anak berada di lingkungan sekolah hanya beberapa jam saja. Setelah itu selebihnya anak berada di lingkungan rumah. Peran yang paling berpengaruh itu jika antara orang tua dengan guru yang saling mendukung satu sama lain. Kerja sama yang baik antara orang tua dengan guru untuk mengetahui perkebangan anak. Sehingga anak bisa dikontrol dengan mudah dan bisa mengetahui perkembangan dan kondisi anak.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post