KORIATUL IMAMAH

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kegalauan Emmak-emmak

Oleh: Koriatul Imamah

Menyandang status sebagai emmak-emmak itu ternyata gak mudah lho. Tidak semudah yang mereka bayangkan. Percayalah. Emmak-emmak itu unik, bisa ini itu. Yang dulunya sebelum dia memutuskan untuk menikah dengan seorang yang kadang belum dia kenal sama sekali, bisa dibilang tidak bisa masak, tidak bisa mencuci dan semua pekerjaan rumah yang lainnya. Tapi ternyata, setelah dia menikah, tiba-tiba dia bisa melakukan semuanya.

Mulai dari hal terkecil dalam rumah tangga, hingga pekerjaan besar pun bisa dia lakukan. Jadi tukang masak, jadi petugas kebersihan, tukang cuci baju, menjadi alarm bagi suami untuk bangun dan bersiap untuk pergi bekerja mencari nafkah, bahkan menjadi tukang urut pun bisa dia lakukan.

Terlebih lagi ketika disebuah keluarga itu lahirlah seorang bayi. Ketika dia masih hamil, dia tetap harus bisa melakukan aktifitas seperti biasanya setiap hari. Walaupun dalam keadaan perut yang setiap harinya mulai membesar, dia tetap harus bangkit melakukan semua pekerjaan rumanya sendiri.

Bagi semua emmak-emmak, sudah pasti tahukan bagaimana rasanya ketika hamil dan harus tetap melaksanakan tugasnya setiap hari agar rumah tetap nyaman untuk ditinggali dan keluarga tetap bisa makan setiap hati. Tentu rasanya sangat berat. Belum lagi drama emmak-emmak hamil yang mereka alami.

Tidak berhenti sampai disini. Saat anak yang di dalam kandungan lahirpun, emmak-emmak harus tetap kuat dalam menjalankan altifitasnya setiap hari. Belum lagi emmak-emmak yang prose lahirnya secara caesar. Sudah tahu kan rasanya seperti apak. Bergerak pun juga harus sangat hati-hati.

Masih belum selesai sampai disini. Perjalanan emmak-emmak masih sangat panjang. Setelah anak mulai tumbuh besar, sudah bisa makan sendiri, ketika makanan merekabtidak habis dimakan, emmak lah yang bertanggung jawab untuk menghabiskan sisa makanan anaknya.

Padalah dalam hati"mau dimakan sudah kenyang, gak dimakan eman, mubadzir", hingga akhirnya sisa makanan yang tidak habis itu pun tetap dia makan dengan alasan "eman". Dan hasilnya pun, para emmak-emmak mulai banyak yang jarum timbangannmya semakin berjalan ke arah kanan. Dalam hai dia pun menggerutu "klo kayak gini trus, kapan kurusnya.?". Karena dengan alasan eman itulah, emmak-emmak mulai tumbuh ke samping sedikit demi sesikit.

Emmak-emmak juga tidak boleh sakit. Emmak harus selalu sehat dan kuat. Sakit sedikit, harus cepat-cepat mencari cara supaya badan tetap bugar. Jika anak atau suami yang sakit, emmak juga harus bisa menjadi perawat dan dokter bagi keluarganya. Tapi giliran emmak yang sakit, dia harua bisa menjadi dokter dan perawat untuk dirinya sendiri.

Salam sehat untuk para emmak-emmak. Jangan lupa bahagia 👍🏻💖

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hidup emak-emak sholehah

22 Oct
Balas



search

New Post