Bajuku..

Terkadang aneh dan unik..

Kadang berprural dan banyak pernik- pernik..

Yang kadang aku sering,

Tidak memakainya sesuai tempat..

Sehingga kata- kataku selalu terjerat..

Oleh Nafsu Syahwat..

Terkadang, aku memakai baju besi, ketika rapat besar atau kecil..

Sehingga aku melihat, semuanya mengecil..

Terkadang juga aku memakai baju yang mewah..

Hanya untuk menunggu kata "Wah"

Dan juga aku sering memakai baju rakyat..

Tetapi terbalik, ketika bertemu mereka, justru bajuku tersayat- sayat..

Oleh suara & kata "Penghianat, Penjilat"

Sehingga aku bingung, memilih mana baju yang tepat?

Kini Bajuku kotor oleh noda- noda pribadi..

Aku tidak bisa menempatkan ke kontekstualisasi diri..

Apakah aku harus copot baju?

Atau sekalian mencopot celanaku?

Mungkin, tidak, atau dan harus.

Malu, Ego, Superior, masih menjangkitiku dengan rakus.

Mungkin hanya orang tua yang menasehatiku, bagaimana memakai baju yang benar.