Krisna Wahyu Yanuariski

Bukan Guru, hanya Murid dari Guru Kehidupan. Mahasiswa suka nyangkem...

Selengkapnya
Navigasi Web
Chaosopy (Ketidakjelasan) Realitas Sosial Sekarang
Sumber: Rumah Sakit Universitas Indonesia

Chaosopy (Ketidakjelasan) Realitas Sosial Sekarang

"Chaosopy" atau ketidakseimbangan, atau sebuah gejolak yang luar biasa dampak yang dialami manusia- manusia era Artificial Intelegent. kemajuan akan teknologi, membutakan manusia akan pentingnya meraih "Budi", Socrates mengatakan bahwa kehidupan itu harus diraih dengan Akal Budi, ingat Akal setelah itu Budi (Keluhuran). Manusia yang berpijak pada realitas ambigu, Mereka mencoba mencari jati dirinya dibalik gempuran hebat Algoritma Media Sosial, dan sampai kepada etika moral dalam dirinya.

Bayangkan saja contoh kecilnya adalah, Tiktok menjadi agama baru bagi human medsos, ketidakjelasan algoritma, yang pertama terkadang menyajikan dakwah- dakwah religi, tapi jika diswipe up, justru muncul konten- konten yang mengundang birahi, menyampaikan hal- hal doktriner yang terselubung, Unindentification.

Kemudian tahun 2022 gencar- gencarnya berita tentang Metaverse, suatu madzhab baru dalam bermedia sosial, yang digagas Mark Eliot Zuckerberg, CEO dari Facebook, menurutnya kita harus berpindah dari media sosial tradisional menuju virtual enviroment, atau lingkungan virtual. Lihatlah sungguh ambisius para elit global dalam merubah tatanan sosial. Dan ingatlah kita terjebak di dalam big data, dimana identitas kita berada dalam satu wadah besar, saling terikat, tidak bisa keluar.

Ancamanya Digital Violence, atau kejahatan digital semakin merebak luas, phising, hacking, Virus dan Pornografi, kekerasan seksual digital masih banyak lagi. Tapi anehnya terkadang media menampilkan hal- hal yang tidak subtansial, tidak bermutu untuk mendoktrin kita menirukan konten tersebut. Akibatnya kita menjadi Hamba Medsos.

Sekarang realitas sosial tidak bisa ditebak myarakat dihantui oleh berbagai realitas yang terselubung, dimana ada kepentingan- kepentingan yang tersembunyi dan disembunyikan di muka umum, hari ini status individual juga tidak bisa ditebak, dimana contoh ada birokrat sehari bisa menjadi agamawan, ataupun agamawan menjadi birokrat dalam sekejap mata.

Masyarakat yang Chaos dicirikan adanya Turbulensi (gejolak- gejolak) Keacakan (Randomness) oleh proses sosial dalam berbagai dimensinya. Ada beberapa energi besar yakni Kekuasaan yang mengaduk kita kesana kemari, yang membawa kita kepada setiap komponen sosial ke arah yang tidak menentu. (Yasraf Amir, 2003)

Keterhubungan (interconecction), dunia yang mudah saling menghubungkan, adalah realitas ekpresif, dari manusia- manusia yang bingung akan jati dirinya, dan Berita menampilkan hal- hal yang menyerang satu sama lain, antara konstruktif dan destruktif saling ingin mendapatkan suara. Dimana juga berita selalu berafiliasi dengan argounut besar dalam industrialisasi kreatif, untuk mempertahankan doktrin yang terselubung dan ideologi yang tersimpan. Sayangnya kita tidak pernah menyadari itu, justru menikmati, merasakan, sampai hilang jati diri dan tujuan.

"Tuhan Sudah Mati, Kita yang membunuhnya"- Kata Nietsche, orang- orang sibuk mencari angka dan nilai, melahap dangkal informasi, mabuk kekuasaan, Agama sebagai komoditas, Perdagangan Ameen, Organisasi sebagai pijakan relasi kuasa dan terlantarnya spiritualitas. Kemanakah manusia asli yang dikatakan Homo Religius?

Atau sudah mati ditelan realitas yang ambigu, bahkan sampai tertelan arus, dan akalnya telah dikuasai oleh pengetahuan yang dangkal dari media saja, budi telah ditenggelamkan, pendidikan hanya sebagai produk untuk mencetak generasi pintar, tapi kurang beradab?, Dimana uang dijadikan tujuan utama kehidupan, kemudian semua itu hilang keautentikanya, karena krisis spiritual- Kata Heiddeger dan Sayyed Hossein Nasr.

Manusia meninggalkan pintu tafakur, yang diwadahi Tuhan dengan gambaran alam ini. Yang dimana beragama tapi saling mengatasnamakan "Tuhan", menolak perbedaan, hingga kekerasan dalam beragama, Tafsir Manusia di dewa- dewakan, merasa paling benar, hingga menganggap semuanya salah, Kafir ! Kafir !, Dimana spiritual manusia sekarang?, dahulu masyarakat selalu menjadikan agama sebagaai obat dan candu dari keputusasaan duniawi, tetapi sekarang agama apakah menjadi komoditas atau identitas?, Perlunya sekali lagi menggali cinta Kebijaksanaan (philosophia) adalah modal untuk manusia kembali dengan keautentikanya. (Edi Ah Iyubenu, 2016)

Sekali lagi kita manusia adalah hewan yang berpikir, pikiran kita bukan untuk keuntungan dan manfaat (Pragmatism), pikiran kita menggali apa itu kerja Prhonoesis, mana yang baik dan mana yang benar. Tentu saja pijakanya hanya spiritual, manusia yang kehilangan spiritual akan mudah tergerus di arus sistem yang rumit ini.

Bedahlah setiap kejadian, jangan ditelan mentah- mentah, rasakan dahulu, siapa tahu ada Politik Identitas yang terkandung, membawa- bawa nama agama, mengadu domba, demi kepentingan jabatan. Tontonan televisi juga sudah tercampur aduk kepentingan bisnis, politik, sampai menanamkan sesuatu kepada masyarakat yakni "Hegemoni"

Dan belajarlah, tapi tidak termakan oleh prestasi- prestasi yang fatamorgana. Seperti Status kita di Medsos, atau mencari popularitas dengan hal yang bodoh. Ingat kita jangan dijajah oleh nafsu kita sendiri, belajarlah untuk berkarya dari penggalian di dirimu sendiri. Status mereka di sosmed hanyalah gumpalan pasir di pinggiran pantai, yang kapan- kapan ombak menerjang terhapuslah dengan cepat.

Salam Akal Sehat.

Wassalamualaikum wr wb.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post