Kun Habibah

Nama Kun Habibah Guru PPKn SMPN I Gumukmas Motifasi sangat penting dalam mel

Selengkapnya
Navigasi Web
APA SIH HAKEKAT MEGENGAN dan KENDUREN KENDURI itu?
TANTANGAN HARI Ke- 74

APA SIH HAKEKAT MEGENGAN dan KENDUREN KENDURI itu?

APA SIH HAKEKAT MEGENGAN dan KENDUREN/KENDURI ITU ??

HARI ke -74

Bissmillahirrokhmannirrokhim....Hari ini jumat 24 april 2020..merupakan hari pertama dibulan suci ramadhan ,seluruh umat islam dijagat raya menunaikan ibadah puasa .

Satu hari sebelumnya yaitu kemarin seperti biasa tradisi masyarakat kami menyibukkan diri memasak makanan untuk membuat nasi berkat (bahasa jawanya Berkatan) yaitu Nasi beserta lauk pauk yang dikemas dalam suatu wadah,bisa menggunakan kotak nasi ,rantang plastik atau bak plastik dengan bertujuan untuk berselamatan agar selama menjalankan puasa diberi kekuatan dan keselamatan selama satu bulan menjalankannya .

Itu adalah salah satu tradisi yang sudah biasa dilakukan masyarakat jawa dikampung kami setiap menjelang puasa, mereka menyebutnya Megengan.

Berdasarkan wikipedia Megengan diambil dari bahasa jawa mempunyai makna menahan. Jadi megengan ini suatu peringatan menjelang bulan ramadhan dan diharapkan selama dalam menjalankan ibadah puasa dapat menahan diri dari hal hal yang dapat menggugurkan puasa tersebut.

Kemarin sore cukup rame juga ,banyak masyarakat yang berziarah mengunjungi makam untuk mendoakan dengan menaburkan bunga diatas pusara sanak saudara atau para orang tua yang sudah meninggal dunia dan juga ada yang membaca surat yasin dan tahlil.

Magribpun telah tiba. Nasi berkatan sudah siap untuk diantar kemusholah guna untuk diberi doa yang kemudian dibagi bagikan kepada tetangga tetangga.

Setelah semua melaksanakan sholat magrib , nasi berkat yang tadi di kumpulkan dan didoakan akhirnya dibagikan kerumah rumah . ini bagian anak anak yang senang kalau dapat berkat ..entah mengapa, memang kalau memakan makanan dari kenduren /kenduri terasa sangat nikmat yang pasti karena sudah didoakan.

Kenduren atau kenduri ini merupakan ritual selamatan atau prosesi doa beraama - sama dengan para tetangga dan dipimpin oleh tokoh masyarakat.

Azan isyak mulai berkumandang, Anak anak mulai mempersiapkan untuk sholat teraweh .ternyata cukup rame meskipun situasi lockdown masih berlanjut .nampaknya mereka mematuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak dan terlihat juga kran air , sabun cuci /handsanitasionir untuk mencuci tangan.

Pas pukul 20 sholat teraweh sudah selesai, tak lupa beberapa ayat Al-quran mereka sempatkan untuk membacanya meski sebenarnya sangat berat karena kantuk yang tak tertahan.

Malam terus berlalu .jalan raya nampak sepi hanya sesekali terdengar tetangga membunyikan petasan.

dan dari kejahuan terdengar tadarus menggema mengantarkan kami dalam terlelap tidur.

Tiba tiba terdengar suara serak "Nanti sauur yaa?" Hmm ternyata suara ibuku bertanya ..memang usianya sudah lanjut . sudah tahu besuk puasa masih bertanya tentang saur (Makan di malam hari untuk persiapan menjalankan puasa).

Aq pun jawab "ya ibu" dengan mata sedikit terpejam setengah sadar . Yang akhirnya kami semua tetlelap .

Tak terasa akupun terbangun ,pukul menunjukkan jam 2.30..bergegas aku ambil wudhuk untuk bermunajat kpd Alloh sementara anak anak masih terlelap tidur..

Baru kemudiaan kusiapkan makan saur untuk mereka.

"Ayoo baca doa dulu" seruku pada mereka.

" ya bu" jawab mereka.

Habis selesai makan kuserukan pada mereka untuk berdoa niat puasa.

Akhirnya kamipun bersama-sama membaca doa niat berpuasa .Bissmillahirrohkmannirrokhim .Nawaitu shouma ghodzin 'an adaa-i fardhi syahri romadhoona hadzihiss sanati lillaahi ta'aala Amin.

Selamat menjalankan ibadah puasa

Salam literasi

Gumukmas 24042020

Kun Habibah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Selamat berpuasa buntik semoga kita meraih kemenangan

24 Apr
Balas

Amin yarobbalalamin

24 Apr

Alhamdulillah..di tempat ibu jg ada dibuat..tp puasa kl ini ditiadakan mengingat lockdown td.. Selamat menjalankan ibadah puasa ya bu..

24 Apr
Balas

Oooh ditempatku tetep bu.....sama sama selamat menjalankan ibadah puasa bu

24 Apr

Megengan sepaket dengan kue apem ya bun...

24 Apr
Balas

Ha ha ya pak kholid itu tdk boleh ketinggalan terutama di acara selamatan kematian ....adat jawa pak itu.

24 Apr

Megengan ini pertamakali dipekenalkan pada saat penyebaran agama islam dijawa (terutama Jawa Timur dan dan Jawa Tengah bagian selatan) oleh Sunan Kalijogo. Dimana beliau berdakwah pada masyarakat jawa pedalaman dengan metode alkuturasi budaya. Kanjeng Sunan mengunakan metode pendekatan psikologi budaya kepada masyarakat jawa pedalaman sehingga menghapus sekat-sekat/pembatas yang dapat menganggu syiar islam. Dalam akulturasi budaya ini, Kanjeng Sunan memasukkan muatan nilai-nilai keislaman. Sehingga mempermudah penyebaran agama Islam saat itu.

24 Apr

Ya pak ..trimklasih ulasannya

24 Apr



search

New Post