Aku mulai jatuh cinta padanya sejak semester tiga. Ketika itu dia meminta no handphoneku. Kelembutannya membuatku tertarik. Wajahnya bulat ayu bak rembulan.

Sejak itu aku dan dia sering berkirim sms. Mulai dari ucapan selamat pagi hingga selamat malam. Ku tanyakan kabar di sore hari, meskipun sudah berjumpa di pagi hari.

Tanpa ku sadari ada rasa rindu bila sehari tak bertemu. Aku ingin berjumpa melihat wajahnya. Hatiku semakin merindu setelah menelpon dan mendengar suaranya.

Tiga bulan sudah ku pendam rasa padanya. Semakin ku pendam semakin menendang - nendang di dada. Ku coba beranikan diri untuk ungkapkan rasa. Aku sms dia untuk mengajaknya makan bakso. Dia setuju. Kami janjian ketemu pukul tujuh di simpang cinta.

Pukul delapan belas lima puluh aku sudah berada ditempat yang dijanjikan. Tak lama dia pun datang. Ku ajak dia ke warung bakso yang berada tepat di ujung simpang cinta.

Malam itu aku ungkapkan rasa cintaku padanya. Dia tidak langsung menerima. Dia meminta waktu tiga hari lamanya. Hatiku berkecamuk dan cemas. Jawaban apa yang akan di beri padaku. Biarlah ku sabar saja menunggu jawaban darinya.