kur asriatun

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
9. Ujung Jalan (Tamat)

9. Ujung Jalan (Tamat)

Suatu saat yang tampak akan memudar dan yang terlihat akan menghilang seperti dirimu yang kini hanya menjadi bayangan. Menemani setiap langkahku bersama doa tulus yang selalu teruntai bahwa kau akan kembali menjemputku menuai mimpi yang telah kita tabur.

Namun hingga hari ini dirimu tiada berkabar. Setia ini hanya untukmu namun keadaan memaksa diriku untuk menghadapi realita kehidupan. Kodrat perempuan adalah melanjutkan fase diri menuju pelaminan, membahagiakan keluarga terutama ibu yang merindukan kehadiran menantu.

" Alisa, terimalah Dewa sebagai suami.Dia pilihan ibu, orangnya baik dan bertanggung jawab. Ibu yakin dia akan membahagiakan dirimu. " Nasihat ibu sambil mengelus puncak kepalaku.

Aku diam menunduk.

"Terima dia dengan segenap rela, niatkan mengikuti sunnah rasul hanya mengharap ridha Allah semata. " Kata ibu lagi, kali ini malaikat tak bersayap itu memelukku dengan hangat.

Hatiku terasa sesak, aku mengamini doa ibu dan membalas pelukannya.

Bukankah bahagia itu adalah ketika kita bisa membahagiakan orang yang disayang? Aku tersenyum dan mengangguk padanya. Ibu terlihat bahagia. Meski beberapa malam sebelumnya Aku menangis semalaman. Berharap kau datang sebagai menantu dalam keluarga ku, berharap kau menjadi imam yang akan mengayomi dan menggandeng tanganku menuju pelaminan.

Bima.. Rasanya waktu benar benar akan memutus tali kasih kita.

Dewa... Calon suamiku telah datang ke rumahku bersama keluarganya. Hari pernikahanku telah ditetapkan.

Mungkin benar jika puncak mencintai adalah saat kita rela untuk dilupakan.

Bima… Aku tak akan melupakanmu, namun biarlah kisah kita ini kusimpan rapat dalam bilik rindu. Kuputuskan untuk membahagiakan orangtua dengan menerima Dewa… calon suamiku.

Mungkin kau yang disana juga telah melakukan hal yang sama meski dengan alasan yang berbeda. Harapanku semoga suatu saat nanti kita dapat bertemu.Bukan lagi sebagai kekasih yang saling merindu tapi sebagai teman yang lama tak bertemu.

===

Selesai

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Diksi yang indah, menutup kisah dgn indah. Keren, Ukhti

09 Jan
Balas

Alhamdulillah terimakasih hadirnya ukhti cantik, masih harus banyak belajar dari tulisan ukhti... Semoga sehat selalu ukhti cantik...

10 Jan

Duhhh...knp ga happy ending bers Bima, say? Sediihh...

10 Jan
Balas

Haha.. Lagi belajar menulis sad ending, belajar agar hati rela oma... Terimakasih hadirnya oma cantik semoga sehat selalu...

10 Jan



search

New Post