03. Tak Semudah Itu
Tak Semudah Itu
===
Kemarin aku bertemu denganmu
Kupikir waktu telah mengubahmu
Menjadi lebih bijak dan tak emosi melulu
Ternyata tak semudah itu
Usia bukan ukuran kematangan rasa kalbu
**
Kemudian kau bercerita
Tentang kisah sumbang yang membuat sesak dada
Aku turut prihatin, ku genggam jari tanganmu pertanda simpati
Menangis dalam diam ,dirimu tertunduk sedih
**
Sungguh aku khawatir
Sedihmu membawa kebencian tiada akhir
Pada seseorang yang kau pikir penyebab duniamu bisu
Menjaga kesumat tetap menyala sepanjang waktu
**
Hari ini kusadari
Bukan dirimu yang berubah
Saat kisah serupa lain kembali terungkap nyata
Hanya letak kebencianmu yang berubah
Dari orang satu ke orang lainnya
**
Kupikir berjalannya waktu bisa mengubah
Kebencian menjadi maaf yang indah
Kesedihan menjadi ikhlas tak terbantah
Saat kulihat dirimu
Ternyata tak semudah itu
Usia bukan ukuran kematangan rasa kalbu
==
Banyuwangi, 03 Agustus 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang selalu luar biasa menginspirasi Bun
Terimakasih ,sehat selalu
Ah, aku jd tersipu. Kadang tumpukan kalender pun blm mempercepat hilangnya perih yg ditorehkan...
Auuw...sama kayak saya oma cantiik... sehat selalu....