KUR ASRIATUN

Seorang ibu dan Guru matematika di MTsN 1 Banyuwangi ...

Selengkapnya
Navigasi Web
18. Perang

18. Perang

Perang

===

Menapaki hari bersenandung semangat

Agar tumbuh dan menjadi ledakan dahsyat

Menoreh kertas dengan tinta emas

Kiranya tak mudah hanya dengan membuka mata

Bilur luka dan kuyup airmata menjadi penjaga

Maka kukatakan tenang pada kecewa

Biarlah sakit ini mengutarakan sesak dengan merdeka

Membiarkan tepuk tangan itu riuh untuk kemudian menghilang

Karena perang tak selalu hingar bingar

Sering berwujud diam, tak ada teriakan

Namun runcing menancap di hati tak terselesaikan

Tiada yang tahu seberapa besar pengorbanan

Karena selalu saja ada ketidakpuasan

Biar saja mengalah menjadi wujud kemenangan

Meski amarah datang mencaci maki pikiran

“Bertahanlah disini, untuk menjaga segala yang ingin kau lindungi.”

Kemudian riuh hujan datang mengajak berdendang

Agar langit biru segera membentang

===

Banyuwangi, 18 April 2024

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap puisinya Bu Kur, sukses selalu.

20 Apr
Balas

Aamiin... terimakasih binda.. sehat selalu

21 Apr

Luar biasa menginspirasi bun

20 Apr
Balas

Terimakasih ,sehat selalu

21 Apr

Penginnya nls puisi keren ky gitu, say.

20 Apr
Balas

Hayuuk oma cantiik.. terimakasih, srhat selalu

21 Apr

Pilihan diksi yang sangat indah

20 Apr
Balas

Terimakasih, sehat selalu

21 Apr



search

New Post