18. Perang
Perang
===
Menapaki hari bersenandung semangat
Agar tumbuh dan menjadi ledakan dahsyat
Menoreh kertas dengan tinta emas
Kiranya tak mudah hanya dengan membuka mata
Bilur luka dan kuyup airmata menjadi penjaga
Maka kukatakan tenang pada kecewa
Biarlah sakit ini mengutarakan sesak dengan merdeka
Membiarkan tepuk tangan itu riuh untuk kemudian menghilang
Karena perang tak selalu hingar bingar
Sering berwujud diam, tak ada teriakan
Namun runcing menancap di hati tak terselesaikan
Tiada yang tahu seberapa besar pengorbanan
Karena selalu saja ada ketidakpuasan
Biar saja mengalah menjadi wujud kemenangan
Meski amarah datang mencaci maki pikiran
“Bertahanlah disini, untuk menjaga segala yang ingin kau lindungi.”
Kemudian riuh hujan datang mengajak berdendang
Agar langit biru segera membentang
===
Banyuwangi, 18 April 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap puisinya Bu Kur, sukses selalu.
Aamiin... terimakasih binda.. sehat selalu
Luar biasa menginspirasi bun
Terimakasih ,sehat selalu
Penginnya nls puisi keren ky gitu, say.
Hayuuk oma cantiik.. terimakasih, srhat selalu
Pilihan diksi yang sangat indah
Terimakasih, sehat selalu