21. Kemarin
Kemarin
===
Kemarin aku bertemu denganmu
Netramu masih berkaca penuh sembilu
Katamu sudah melepaskan
Tapi mengapa dirimu masih kesakitan
“Kukira mudah melupakan,nyatanya waktu pun masih belum mampu sembuhkan luka yang terlanjur kuterima”
Dirimu berbisik lirih
Aku terdiam mencoba memahami
Lukamu itu bukan karena mereka
Tapi karena dirimu yang terlalu tinggi mengharapkan akhir kisah sesuai pinta
Netramu nanar menatap ku tak terima
“ Bukan mereka tetapi kamu yang melakukannya”
Aku tertawa hingga serak dan berurai air mata
Kemudian tersadar jika kau telah menghilang
Bersama embun dini hari
==
Banyuwangi, 21 Maret 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisinya keren, cahaya rembulan yang indah, sukses selalu Bu Kur.
Menginspirasi bun
Terimakasih pak tri, sehat selalu
Duuhh...kerennya...
Mantap