3. Belum Utuh
Belum Utuh
===
Berharap semua selesai dalam damai
Namun hati masih belum bisa menerima
Kesakitan yang terpaksa ditelan
Berharap ini tak akan membawa lara
Rupanya waktu tak mampu menghapus jejak luka
Meski darahnya telah mengering menepis kecewa
Berharap tawa ini bebaskan tangisan
Hingga senyumku bukan lagi kepalsuan
Nyatanya hujat ini masih utuh tertimbun
Dalam labirin jiwa terbungkus amarah dendam
Entah sampai kapan
Aku bisa berkata “ Semua telah ku ikhlaskan”
Sementara bulan ampunan semakin beringsut menjauh
Tapi ampunku untukmu belum juga utuh
==
Banyuwangi, 03 April 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen puisinya Mbak. Sukses selalu
Aamiin... terimakasih sehat selalu
Ada masanya menikmati ke-sakit hati-an kita. Smg segera sembuh luka hati kita. Semangat, Bunda
Iyes bunda... terimakasih...sehat selalu
Mantap....sehat dan sukses selalu bu
Aamiin... terimakasih bunda sehat selalu
Puisi keren bunda
Terimakasih, sehat selalu
Aaahh...itu oma, say. Puasa pra Paskah sdh oma slskn tp disakiti teruna blm jg melupakannya. Duuhh...oma...oma!
Haha... ora usah dipikir... semangat oma cantiik... sehat selalu
Seep puisinya, Bu. Tak mudah untuk ikhlas... tapi tetap harus dilakukan, yaa... Salam bahagia.
Iyes bunda.. terimakasih... sehat selalu
Mantap
Terimakasih.. sehat selalu