Orang bilang masa lalu tak perlu kita ratapi dengan sesal yang begitu mendalam, hingga tak enak makan bahkan murung dalam kesendirian. Tetapi ada juga yang bilang sesekali kita menoleh ke masa lalu kita agar memperoleh hikmah dari apa yang telah terjadi. Tak ada yang salah dari dua pendapat itu tinggal bagaimana cara kita dalam menyikapinya, karena jika masa lalu tak bisa terulang, mengapa harus kita sesali, jika masa depan tidak bisa kita ketahui, mengapa harus dikhawatirkan, dan jika bisa bahagia saat ini, mengapa harus dilewatkan.

Nikmati apa yang telah terjadi pada diri kita dengan hati yang tulus dan ikhlas, tanpa harus mengkhawatirkan masa yang akan datang. Dunia mendukung apapun yang tidak menyakiti diri kita dan semesta, serta Tuhan tak kan memberi yang kita mau, tetapi memberi yang kita butuhkan. Mungkin pandemi terasa sangat berat tapi janganlah dibuat seakan kita memikul sebuah beban yang maha dahsyat karena Tuhan tak kan memberikan beban pada umat diluar batas kemampuan kita. Nikmati pandemi ini dengan mencintai dan selalu merindui nikmat sehat. Teruslah menjadi jiwa yang bijak tanpa harus menyalahkan dan hilangkan rasa menjadi yang paling benar. Sikapi dengan bijak apa yang terjadi saat ini, karena bukan tidak mungkin hal ini kelak akan menjadi titik balik kebangkitan ibu pertiwi.

Dalam angan sekilas ku berkhayal dan berbincang santai dengan tamu kita yang penuh misteri, dia bilang : “ aku juga ciptaan tuhan dan berhak untuk hidup, jadi janganlah berharap aku musnah, marilah hidup berdampingan. Kalau tidak suka aku, cukup kamu hidup sehat dan bersih, rajin berolah raga, istirahat yang cukup, makan makanan yang sehat, hadirkan hati yang gembira dan selalu berfikir positif. Jangan kau perangi aku, karena kau akan lelah. Tapi aku bisa ditundukkan, seperti hatimu, jangan kau perangi _tapi dirimulah yang bisa menundukkan”. Sontak aku tersadar dari khayalan sesaat dan kurenungkan dalam kesadaran, tersimpul sebuah kata berfikir positif, hidup sehat, rajin olah jiwa dan raga akan menjadi tameng ampuh di masa pandemi ini.

#salamsehatsaudaraliterasi

Bondowoso, 13 Agustus 2020