Kusdar Yuni,S.Pd

Hallo sahabat penulis yang hebat,salam literasi !! panggilan saya Yuni.saya mengajar di SMKN 1 Padang Panjang. SUMBAR. Bidang studi PPKn. Menjadi guru mem...

Selengkapnya
Navigasi Web

Angklung Mang Udjo

Tantangan ke -22

#Tantangangurusiana

Udara yang sejuk dengan hamparan hijau kebun teh yang luas menghiasi perbukitan dan hutan pinus yang berdiri dengan kokoh menambah asrinya kota Lembang Bandung . mobil kami melaju dengan kecepatan sedang menuju Terminal Wisata Grafika Cikole. Siswa-siswaku bernyanyi sambil menikmati pemandangan yang indah itu dari atas mobil. Saat turun dari mobil terlihat wajah-wajah mereka yang mulai ceria walau badan mereka terasa lelah setelah tidur semalaman di atas mobil.

“ Ayoo anak-anak kita mandi dulu setelah itu sarapan dan kita menuju Saung Angklung Udjo. “

“ Baik bu” jawab mereka dengan semangat.

Setelah mereka mandi dan beres-beres langsung menuju ruang sarapan, anak-anak menikmati makanan khas Bandung soto Bandung yang bikin maknyuss…ditemani perkedel jagung nan gurih.

Sebelum berangkat ke Saung Angklung Udjo, anak-anak dikumpulkan untuk evaluasi perjalan sejenak dan tausyiah pagi. Tak terasa jam sudah menunjukan pukul delapan pagi, saatnya menuju Saung Anklung Udjo. Sampai disana kami harus menunggu show Angklung Mang Udjo sekitar dua jam. Ternyata hari itu pengunjung begitu banyak pada umumnya siswa SMP, sedangkan siswa SMA/SMK hanya dari kelompok kami saja. Setelah masuk ketempat pertunjukkan anak-anak mengambil posisi paling depan. Mereka pada siap dengan kamera dan video untuk merekam pertunjukan. Salah satu anggota Saung Angklung Udjo yang bernama Yulmi Azizi membuka acara dengan memperkenalkan sejarah dari Angklung Mang Udjo.

Menurut Yulmi Azizi : Saung Angkung Udjo didirikan pada tahun 1966 oleh Udjo Ngalagena ( Alm) yang akrab dengan panggilan Mang Udjo dan istrinya bernama Uum Sumiarti, mereka dikarunia anak 10 orang. Saung Angklung Udjo ( SAU) merupakan sanggar seni sebagai tempat pertunjukan seni, laboratorium pendidikan sekaligus sebagai objek wisata budaya khas daerah Jawa barat. Dengan mengandalkan semangat gotong royong antar sesama warga desa . SAU berusaha mewujudkan cita-cita dan harapan abah Udjo yang atas kiprahnya dijuluki sebagai legenda angklung yaitu Angklung sebagai seni dan identitas budaya yang membanggakan dan mang Udjo juga punya tugas melaksanakan pesan dari Bapak angklung dunia , Daeng Soetigna ( alm) untuk meneruskan misinya memperkenalkan angklung kesemua orang di seluruh dunia. SAU ini lah yang akan mewujudkan keinginan mereka berdua.

Angklung ini terbuat dari bahan bambu yang mempunyai nada-nada musik yang sahdu dan nikmat di dengar. Bahan pembuatnya tidak begitu mahal, tapi hasil karyanya begitu mahal.

Dengan bimbingan Yulmi Azizi semua penonton menyaksikan beberapa pertunjukan bambu Saung Angklung Udjo selama dua jam, seperti demostrasi wayang golek, heleran, Tari tradisional topeng, angklung massal nusantara, bermain angklung bersama, angklung orkestra dan menari bersama. Pada saat pertunjukan bermain angklung bersama semua penonton diajarkan cara memainkan musik angklung, sampai bisa memainkannya dan bernyanyi bersama. Semua yang ada di dalam ruangan tersebut memainkan alat musik dengan nada yang berbeda-beda sampai menghasilkan musik yang indah untuk didengar, setelah itu sambil bermain musik angklung, kami disuruh bernyanyi . Kami bernyanyi bersama dengan riang dan gembira.

Selain show Angklung Mang Udjo, juga ada pertunjukan pembuatan Angklung. Pengunjung langsung diajarkan dan mempraktekkan cara membuat angklung sampai menjadi sebuah angklung.

Ini adalah salah satu contoh pembelajaran kontekstual ( Contextual Teaching and Learning/CTL) dengan cara membawa anak-anak ketempat alam nyata dan bersentuhan langsung dengan objek. Dengan tujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajari dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks pribadi, sosial dan kultur.

Penulis terharu saat melihat pertunjukan yang ditampilkan oleh murid-murid Saung Angklung Udjo, tampak ada anak-anak yang berusia tiga tahun dengan lincahnya memainkan alat musik angklung dan menari. Mereka terlihat gembira dan bahagia. Penulis berusaha mendekati Yulmi azizi, dan bertanya .

“ Yulmi mereka yang tampil ini sekolah atau tidak?, sekarangkan masih jam-jam belajar disekolah. “

“ Begini bu, mereka mengikuti pendidikan formal di sekolah seperti biasa pada umumnya mereka dari warga dekat sini, jadi sepulang sekolah mereka tampil di acara ini. sebagian lagi memang mereka berasal dari murid-murid di Saung Angklung Udjo “, Jawab Yulmi Azizi.

“ Oh begitu, , “

“ Ia bu.” “ Sesuai dengan harapan Udjo Ngalagena ini adalah menanamkan kepada generasi muda agar mencintai budaya daerah dan melestarikannya.” Jelas Yulmi Aizizi.

Penulis berpikir sambil menyaksikan pertunjukan Angklung Udjo, mereka bisa mempertahankan budaya atau ciri khas daerahnya, dengan mengkader generasi dari anak-anak umur tiga tahun sampai dewasa. Padahal di zaman generasi milenial ini anak-anak lebih suka main gadget dengan macam-macam games dan menikmati musik-musik keras. Sehingga mereka tidak peduli dengan budaya daerahnya. Keegoisan mulai tumbuh dalam diri anak-anak, tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya. Tenyata di sini anak-anak masih banyak yang mau mempelajari dan mau memainkan alat musik tradisional ini. Semangat mereka menunjukan rasa cinta kepada budaya daerah dan mampu melestarikan budaya daerahnya .

“ Bagaimana dengan anak-anak didaerah tempat asal pembaca?

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah kerennn...

10 Feb
Balas

Wah kerennn...

10 Feb
Balas

Makasih Rini indah cahyani..salam kenal..yaa

12 Feb
Balas



search

New Post