AYAHKU SEORANG PEJUANG 45

BY. KUSDAR YUNI

Hidup dalam siksa penjajah

Berlari diantara dentuman meriam, ledakan bom dan letupan senjata

Tetes darah dan air mata

Ketabahan dalam kesakitan yang tak terujung,

Ayah tetap tak menemui kata menyerah

Masa muda habis di medan perang, berjuang melawan penjajah

Gerilya di hutan belantara

Musuh dan binatang buas sasaran yang tidak boleh lengah

Tak jarang darah membasahi tubuhmu, bambu runjing jadi sejata

Namun semangatmu tak pernah goyah

Doa sebagai benteng pertahananmu yang sempurna

Teriakan merdeka atau mati

membuat dirimu kokoh

Demi terwujudnya satu kata

yang akan tergiang selamanya

merdeka !!!

Perjuangan belum berakhir Ayah

Badai dan gelombang menghantarkan ayah dari pulau Jawa ke Sumatra

Tangis pilu sanak saudara, karena perpisahan

Keihlasan tetap mengiringimu, berjuang demi bangsa dan negara

Tugas berat menanti Ayah

Memberantas G 30 S PKI dan pemberontakan PRRI di pulau Sumatra

Tak kalah hebatnya ilmu hitam meraja lela

berjuang melawan kesyirikan dengan doa dan pasrah

Semangat yang selalu mengelora membuat hati bahagia

Tak henti berjuang untuk negeri dan keluarga

walau lelah yang terus menghantui dari rasa lapar yang kadang tak tertahan

buah perjuangan tak yang tak kenal lelah

Pengorbananmu begitu bermakna

kami bangga padamu Ayah

pejuang sejati nan sempurna

Hingga kami berhasil menggapai cita-cita