Kusdar Yuni,S.Pd

Hallo sahabat penulis yang hebat,salam literasi !! panggilan saya Yuni.saya mengajar di SMKN 1 Padang Panjang. SUMBAR. Bidang studi PPKn. Menjadi guru mem...

Selengkapnya
Navigasi Web

Merdeka Belajar Yang Di Cita-citakan

Dalam kurikulum 2013 persoalan yang dihadapi penulis dan guru –guru di Indonesia yang pertama masalah administrasi guru yang terlalu banyak sehingga guru waktunya lebih banyak tersita untuk menyusun perangkat dari pada kegiatan proses belajar mengajar di kelas.

Kedua terlalu banyaknya beban belajar, contohnya untuk satu mata pelajaran PPKn saja KD yang harus diselesaikan untuk tiap tingkat 9 KD. Sementara waktu yang tersedia terbatas. Walaupun dalam kurikulum 2013 ini, sebenarnya guru sudah merdeka belajar kalau ditinjau dari Proses Belajar Mengajar (PBM) karena guru diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan pengelolaan kelas agar belajar menarik dan menyenangkan.Guru bebas memilih pendekatan, strategi, model pembelajaran dan metode pembelajaran. Untuk model pembelajaran guru boleh melakukan permainan, kuis, drama dan menayangkan video .

Sistem pengajaranpun tidak hanya di dalam kelas tapi boleh bernuansa di luar kelas boleh dilakukan di halaman sekolah, di ruang terbuka, mengunjungi objek-objek, mendatangkan nara sumber dan membawa siswa ke dunia nyata yang di istilahkan dengan pembelajaran kontekstual.

Gurupun boleh berinovasi menciptakan model-model pembelajaran dan guru pun boleh mengadakan penelitian seperti PTK di kelasnya sebagai bahan refleksi, untuk melihat kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan PBM. Karya guru tersebut semua itu dinilai dan diharga menjadi angka kredit. Tapi karena keterbatasan waktu, untuk semua KD tidak bisa mengunakan model-model pembelajaran tersebut.

Ketiga dalam penilaian, begitu banyak jenis penilaian yang dilakukan, sebenar hal itu sangat bagus, tapi terkendala lagi dengan waktu. Apa lagi guru PPkn dia harus mengamati nilai sikap sosial dan memberikan deskripsi nilai tersebut untuk diisikan ke dalam Rapor. Hal ini butuh pengamatan yang serius, serta harus menanankan nilai karanter nasionaslisme, mandiri dan gotong royong. Semua ini tidak hanya bisa dilakukan dengan waktu yang singkat, karena guru harus mengejarkan materi yang 5 Bab dalam satu semester.

Kalau ditinjau dari siswa dengan banyaknya beban belajar, yang sehari 9-10 jam pelajaran, itu siswa sudah merasa jenuh, gelisah dan mengantuk. Perkembangan siswa tertahan karena tidak ada lagi kegiatan pengembangan diri di sekolah, akhirnya kreatifitas siswa terbatas. Hal ini sebenarnya menjadi salah satu yang menyebabkan anak jadi nakal, pemberontak dan tidak berkarakter.Sebab tubuhnya itu sendiri yang menyebabkan hal tersebut, yang seharusnya istirahat tapi tetap dipaksakan belajar sampai sore. Ditambah lagi dengan PR yang seabrek-abrek.

Begitu banyaknya mata pelajaran yang harus dipelajari, dan banyaknya kompetesi yang harus dikuasai sehingga tidak melahirkan siswa yang memilki keahlian. Mereka hanya menguasai sedikit-sedikit setiap kompetensi yang dipelajari. Kenyataan ini menyebabkan kejenuhan oleh siswa dan guru. Sehingga guru-guru banyak yang mintak pensiun dini, karena begitu banyak beban dan tuntutan kurikulum ditambah lagi tingkah laku siswa yang sudah jauh dari nilai-nilai moral. Hal ini sangat dibutuhkan perubahan dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Dengan adanya kebijakan dari Bapak Mentri Pendidikan kita tentang merdeka belajar ini merupakan angin segar bagi guru-guru. Apa itu merdeka belajar ?

Merdeka belajar menurut Nadiem Makarim yang dikutip dari Tempo.co, Jakarta “ adalah Kemerdekaan berpikir, dan terutama esensi kemerdekaan berpikir ini harus dari guru dulu.Tanpa terjadi di guru, tidak mungkin bisa terjadi di murid.”

Menurut Ki Hajar Dewantara dari buku peringatan Taman –siswa 30 Tahun, 1922-1952 yang dikutip dari pendapat Syekh Muchammad Arif Merdeka belajar “ adalah Kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap caranya anak-anak berpikir, yaitu jangan selalu “ dipelopori” atau disuruh mengakui buah pikiran orang lain, akan tetap biasakanlah anak-anak mencari sendiri segala pengetahuan dengan mengunakan pikiran sendiri”

Semua pendapat ahli diatas bertujuan agar guru dan siswa tidak merasa terbebani lagi, sehingga kegiatan pembelajaran jadi menarik, menyenangkan, tidak menimbulkan kebosanan. Akhirnya siswa akan cepat menguasai kompetensi yang diharapkan. Hanya guru yang kreatiflah yang mampu menciptakan suasana belajar yang menarik.

Guru yang kreatif, inovatif dan mandiri, tentu akan menciptakan atau melakukan inovasi dengan menciptakan model pembelajaran yang baru . Hal ini dapat memancing siswa untuk aktif dalam belajar. Guru bisa menciptakan modul atau LKS sendiri dengan bahasa yang mudah di pahami anak. Kemudian guru bisa mengumpulkan soal-soal yang dibuat anak sehingga bisa menjadi bank soal. Kemandirian guru ini bisa membantu siswa dalam segi biaya, karena untuk membeli buku dan membeli LKS yang harganya cukup mahal bagi siswa yang tidak mampu sangat kesulitan . Tapi dengan adanya modul pembelajaran yang dibuat guru dan di dalamnya sudah tercakup ringkasan materi, soal-soal dan latihan siswa hanya memfoto copy dengan harga paling tinggi 3000 atau 5000 rupiah satu semester.

Guru seperti inilah yang mampu mewujudkan merdeka belajar karena pengaruh positifnya akan menjalar kepada siswa, sebab siswa akan senang belajar, sehingga siswa tidak akan tertekan, siswa akan mudah mengeluarkan ide-ide dan mampu memberikan pendapat. Semoga merdeka belajar ini memang benar-benar terlaksana di Indonesia.

Profil Penulis

Kusdar Yuni, S.Pd, lahir di Padangpanjang Sumatera Barat pada tanggal 28 Februari 1971, dari pasangan suami istri Rajab dan Atikah yang berasal dari pulau Jawa.

Saat ini mengabdi sebagai guru di SMKN 1 Padangpanjang mengajarkan mata pelajaran PPkn

Email : [email protected]

WA : 082384796532

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Senangnya tulisan saya di baca org hebat...makasih yaa Mas..

09 Apr
Balas

Alhamdulillah, .rasanya bertemu sosok guru ideal dalam artikel ini...dengan semangatnya,..dan bagaimana menginspirasi murid..sungguh suatu pemikiran yang mengharu saya..trimakasih..salam

01 Apr
Balas



search

New Post