Kuwat

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Meminimalkan Kekerasan Verbal dalam Pembelajaran

Meminimalkan Kekerasan Verbal dalam Pembelajaran

Bahasa memiliki peran dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa menjadi alat komunikasi. Bahasa menjadi sarana utama dalam pengembangan dan penyebaran ilmu. Bahasa merupakan salah satu faktor pendukung kemajuan suatu bangsa karena bahasa merupakan sarana untuk membuka wawasan bangsa terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang.

Namun demikian, bahasa bisa berdampak negatif bila tidak santun dalam pengunaannya. Penggunaan kata-kata yang tidak santun bisa memiliki makna kekerasan yang disebut kekerasan verbal.

Kekerasan verbal adalah kekerasan yang menggunakan bahasa yakni kata-kata, kalimat, dan unsur-unsur bahasa lainnya. Kekerasan verbal terwujud dalam tindak tutur yang disebut tindak tutur kekerasan. Tindak tutur kekerasan bisa menimbulkan dampak psikologis yang mendalam bagi mitra tutur. Kekerasan verbal bisa lebih berbahaya dibadingkan kekerasan fisik.

Dalam pembelajaran, bahasa memiliki kedudukan yang strategis. Sebagai agen pembelajaran, guru sangat berkepentingan dengan penggunaan bahasa. Bahasa merupakan alat interaksi pengetahuan antar guru dan peserta didik. Tingginya intensitas guru menggunakan bahasa dalam kegiatan pembelajaran bukan hal absurd bila kemungkinan kekerasan verbal terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Untuk itu perlu upaya meminimalkan kekerasan verbal dalam pembelajaran.

Upaya meminimalkan kekerasan verbal dalam pembelajaran bisa dilakukan dengan cara berbahasa yang santun. Berbahasa santun bisa diartikan sebagai kegiatan bertutur yang tidak menimbulkan kerugian secara psikologis bagi mitra tutur. Hal itu bisa dilakukan oleh seorang guru dengan menghindari tuturan-tuturan bermakna negatif yang ditujukan kepada peserta didik. Tuturan seperti ‘bodoh’, ‘pemalas’, ‘kurang ajar’, ‘begitu saja tidak bisa’, ‘bisanya apa sih’, ‘jawabanmu salah’, ‘pendapatmu tidak bermutu’, dan sejenisnya diupayakan dihindari oleh seorang guru. Selain itu, guyonan yang dimungkinkan menimbulkan dampak negatif secara psikologis terhadap peserta didik tidak perlu dilakukan oleh seorang guru dalam kegiatan pembelajaran.

Upaya lain yang bisa dilakukan oleh seorang guru untuk meminimalkan kekerasan verbal dalam pembelajaran adalah hindari memberikan perintah secara langsung, seperti ‘kamu hapus papan tulis itu’, ‘bersihkan lantainya’, ‘cepat kerjakan latihannya’, ‘besok tidak boleh terlambat, dan tuturan sejenis. Tuturan-tuturan tersebut bisa diganti dengan tuturan ‘bisakah kamu membantu menghapus papan tulis itu?’, ‘bisa minta tolong bersihkan lantainya?’, ‘kalian pasti bisa mengerjakan latihan dengan cepat’, dan ‘besok kamu pasti bisa datang lebih awal’.

Guru juga bisa meminimalkan kekerasan verbal dengan menghindari bertutur dengan nada yang tinggi. Walaupun bukan dimaksudkan untuk melukai, penggunaan nada tinggi dalam tindak tutur bisa dimaknai negatif oleh mitra tutur dan akan berdampak negatif secara psikologis pula terhadap mitra tutur . Jadikanlah nada lembut sebagai pilihan utama bagi seorang guru ketika berkomunikasi dengan peserta didik.

Bila guru mampu dan mau melakukan hal tersebut, kekerasan verbal dalam pembelajaran tidak akan terjadi atau setidaknya terkurangi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siipp Pak. Verbal bullying ya pak. Lanjut nulis lagi pak. Semangat.

26 Apr
Balas

Ide yang bagus dan sepertinya mudah dilaksanakan bila ada kemauan. Tapi kalau yang melakukan kekerasan verbal itu, misalnya kepala sekolah kepada guru dan siswa, gimana solusinya pak? Ini hanya misalnya lho..

25 Apr
Balas

Solusinya nunggu artikel berikutnya, Bu.

26 Apr

Sip

26 Apr
Balas



search

New Post