Laela Novita

Saya adalah seorang wanita sederhana kelahiran Bogor yang suka menulis walaupun entah tulisan nya bagus atau tidak. Yang jelas, saya hobby menulis. Saya selalu ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kaya dengan Karya

Kaya dengan Karya

Profil Pelajar Pancasila adalah harapan bangsa. Impian untuk menciptakan karakter bangsa. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, gotong royong, berkebhinekaan global, mandiri, kreatif dan berpikir kritis.

Dengan impian itulah, setiap sekolah diarahkan untuk dapat menciptakan semua impian itu. Gali semua potensi yang pada peserta didik. Dengan berpedoman pada filsafat Ki Hadjar Dewantara bahwa peserta didik itu ibarat benih yang sudah memiliki kodrat. Sehingga salah besar ketika guru bersi keras untuk merubahnya.

Peserta didik bukan sebuah kertas kosong, dimana guru yang akan melukiskan diatasnya. Namun peserta didik adalah insan yang memilki kodrat alam dan zaman.

Pada dasarnya peserta didik suka bermain, untuk itu ciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan melalui permainan seperti congklak, sondah, ular tangga dan lain sebagainya.

Saya secara pribadi berusaha menumbuhkan karakter peserta didik dengan satu program "Cadas Teuas". Cadas teuas merupakan akronim dari membaca cerdas, terampil usaha keras. Latar belakang pembentukan program ini adalah literasi dan pengembangan kompetensi peserta didik. Karena saya yakin semua kegiatan pembelajaran tidak lepas dari literasi. Begitupun hasil survey yang saya lakukan terhadap minat siswa serta keterampilan dasar yang mereka miliki, untuk itu program tadi muncul.

Literasi yang saya kembangkan sekarang tidak hanya pada level menyimak, membaca dan mengkomunikasikan, namun mulai membuat karya sendiri. Karya yang mereka buat baru puisi, karena saya ingin peserta didik mampu mengolah rasa dengan tulisan. Bahkan saya terapkan juga "Sapu Saha" yaitu satu puisi satu hari yang nantinya akan menjadi "Sabu Sabu" satu bulan satu buku.

Dengan seperti itu terlihat jelas kompetensi yang mereka miliki. Peserta didik suka mengaji, menggambar, memotong, menari, olahraga, menjahit dan sebagainya.

Air mata menetes tanpa disadari ketika kami memamerkan karya mereka di depan orangtua peserta didik. Haru biru terlihat di wajah orangtua ketika disambut dengan lantunan ayat suci Al quran dengan metode tahfidz. Tanpa melihat media mereka membaca dengan fasih.

Karya-karya mereka seperti sabun, bros, alas keset, buku yang dipamerkan saat itupun laris tidak tersisa. Orangtua bangga dengan hal itu. Semoga kami semua tetap dapat menjaga komitmen kami dalam menciptakan profil pelajar pancasila yang diharapkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lengkapkan mereka berpengalaman hingga mereka mampu menemukan potensi dirinya

30 Jan
Balas

Siap suhu. Insyaallah

30 Jan



search

New Post