Laela Novita

Saya adalah seorang wanita sederhana kelahiran Bogor yang suka menulis walaupun entah tulisan nya bagus atau tidak. Yang jelas, saya hobby menulis. Saya selalu ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Rizqiminallah Melalui Tangan mu Rizki

Rizqiminallah Melalui Tangan mu Rizki

Hari ke-6 bulan Ramadhan, aku dan keluarga mengadakan buka puasa bersama di Alam Sunda Cipayung. Acara buka puasa bersama ini dalam rangka berbagi dan sodaqoh untuk mamah ku yang sudah tiasa sekaligus memperingati ulang tahun yang ke-4 keponakan ku Zefa.

Buka puasa bersama ini diikuti oleh semua keluarga ayahku. Ayahku, aku dengan membawa kedua putraku, adik ku bersama istri dan dua putranya, kakak ku dengan membawa istri, ibu dan bapak mertua, kakak ipar dan putrinya juga dengan ketiga putranya. Selain keluarga, kakakku mengajak anak-anak buahnya juga menghadiri tasyakuran ini.

Bang chiko dengan anak dan istrinya, kak Raihan, kak Ikhsan, kak Rijal, dan Anjar. Alhamdulillah kami berbuka dengan menu terlarisnya yaitu ayam goreng kremes, pepes tahu dan jamur, tempe goreng, lalah dan sambel beledag. Nikmat mana lagi yang aku dustakan. Semua nikmat aku rasakan saat itu, menu makanan yang ok, juga berkumpul dengan saudara.

Semoga kebaikan ini menjadi pahala yang dapat mengalir untuk mamah. Sebelum sholat magrib, aku mencari wastafel yang tersedia sabun karena aku ingin mencuci tangan ku yang bau amis. Wastafel aku temukan di depan dekat dengan koki pembakar ikan dan ayam.

Ternyata koki pembakar ikan itu adalah Rizki murid ku pada saat SMA dulu. Rizki yang sedang asyik mengipas-ngipas ikan dan ayam. Lalu dia melihat dan menyapa ku. "Ibu, ada di sini? Dengan keluarga bu?" pertanyaan Rizki yang dilontarkan kepada ku. Aku menjawab "iya Ki, sedang kumpul keluarga dan buka puasa bersama". Aku iseng bertanya " Berapa kalau gurame bakar?" Rizki menjawab "60 ribu, kalau yang asam manis 65 ribu".

Ketika aku selesai sholat magrib, aku kembali ke tempat makan tadi dan Rizki menyerahkan bill pembayaran dengan membawa kantong plastik putih yang berisi kardus gurame dan bumbu asam manis. "Ini untuk ibu, tidaknoerlu dibayar", sambil memberikan bill tagihan. Benar saja gurame asam manis tidak masuk dalam tagihan pembayaran.

Aku berdebat dengan Rizki, dan akan membayar namun bersikeras Rizki menolak, bahkan ia berkata " Perjuangan ibu mendidik Rizki tidak sebanding dengan Gurame ini". Masya Allah, Rizki yang dulu ajak malas dan sering aku tegur, sekarang menjadi anak yang sholeh. Alhamdulillah semoga kebaikan kamu mendapat balasan dari Allah SWT. Aamiin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post