Bulan Mei adalah bulan lahirnya pendidikan Indonesia. Berawal dari perjuangan pahlawan kita Ki Hadjar Dewantara dengan mendirikan Taman Siswa untuk masyarakat Indonesia, karena pada saat itu kesempatan belajar terbatas untuk masyarakat Indonesia. Pemerintahan Belanda membatasi belajar masyarakat Indonesia yang cukup dengan dapat membaca, menulis dan berhitung, itupun dengan tujuan dapat membantu perdagangan mereka.

Semboyan Ingarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Hadayani pun tercetus dari pemikiran Ki hadjar Dewantara yang mana seorang guru harus dapat mengayomi, menghamba kepada peserta didik, menuntun dan selalu mendorong peserta didik untuk dapat mengeksplorasi konsentrasi yang dimiliki sesuai dengan kodratnya.

Ki Hadjar Dewantara meyakini bahwa pendidikan akan berlangsung dalam keadaan merdeka, artinya peserta didik tidak dibebankan dengan apa-apa yang kita inginkan. Jangan pernah menganggap peserta didik sebagai kertas putih yang kosong. Peserta didik sudah memiliki kodrat nya, untuk itu kita sebagai guru tinggal mengarahkan dan menuntun peserta didik sesuai kodrat alam dan kodrat zaman nya dengan tidak meninggalkan budaya yang ada.

Pendidikan Indonesia harus berazaskan, kemerdekaan, kodrat alam, kemanusian, kebudayaan dan sosial. Dengan memperhatikan adalah tersebut in syaa Allah pendidikan Indonesia akan lebih maju.

Semua bergerak serentak, tergerak hati dan pemikiran untuk memanjukan pendidikan Indonesia. Serentak bergerak untuk menggerakkan pendidikan dengan tidak melupakan sikap dan karakter bangsa Indonesia. Mewujudkan Indonesia maju dengan menciptakan merdeka belajar untuk kita semua. Merdeka berpikir, merdeka mengutarakan ide dan gagasan. Merdeka belajar, Indonesia maju. Aamiin