Beberapa hari terakhir, rakyat Indonesia sedang gencar-gencarnya membicarakan olahraga si kulit bundar ‘sepak bola’. Pasalnya Tim Nasional kebanggaan Indonesia menoreh sejarah baru yang ditunggu-tunggu selama 32 tahun. Skuad Garuda Muda berhasil meraih medali emas Sea Games 2023.

Di belahan dunia lain. Tepatnya di Argentina, pada tanggal 20 Mei 2023 sedang berlangsung Piala Dunia U-20. Ajang bergengsi yang mempertemukan pemain-pemain potensial menjadi bintang dunia sepak bola masa depan itu awalnya dijadwalkan di Indonesia. FIFA akhirnya membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah karena beberapa catatan, seperti penolakan dari politisi kepada timnas Israel untuk.

Penyesalan itu memang datangnya kadang terlambat. Ibarat kata nasi sudah menjadi bubur, kejadian itu sudah terlanjur dilakukan. Bangsa ini kehilangan kesempatan besar untuk mengasah kemampuan bahkan di berbagai aspek. Lebih-lebih mempertajam potensi untuk menjadi negara yang diperhitungkan dalam dunia sepak bola.

Kehilangan Kesempatan Berprestasi

Semua pecinta sepak bola akan sangat menyayangkan adanya kesempatan di depan mata yang sudah disia-siakan oleh negara bangsa ini. Sebagaimana kita ketahui bersama, Piala Dunia merupakan ajang bergengsi yang dapat mendorong Indonesia berkembang lebih cepat dalam memperbaiki olahraga sejuta umat tersebut.

Tidak berhenti sampai di sini, kesempatan itu seharusnya dapat mengukur kemampuan sejati Timnas Indonesia U20. Sebab skuad akan menghadapi kerasnya kompetisi di tingkat Internasional. Berbeda dengan tim senior yang sebentar lagi akan pensiun.

Pada sisi lain sudah dapat dipastikan bahwa tidak berpartisipasi dalam turnamen ini berarti kehilangan kesempatan untuk bersaing dengan tim-tim terbaik di dunia. Bahkan untuk sekedar membuktikan kemampuan yang dimiliki oleh Skuad Garuda Muda. Dan di sisi lain sudah menghambat perkembangan sepak bola Indonesia secara keseluruhan.

Piala Dunia merupakan platform yang menarik perhatian global. Kehadiran Timnas Indonesia U20 di turnamen ini akan memberikan eksposur yang luar biasa untuk sepak bola Indonesia di mata dunia. Ketidakhadiran mereka mengurangi kesempatan untuk mempromosikan bakat-bakat muda Indonesia dan membangun citra positif negara di kancah Internasional.

Kehilangan pengalaman berharga bagi para pemain muda untuk belajar dari pemain-pemain terbaik di dunia sangat disayangkan. Sebab tanpa kesempatan ini, para pemain Indonesia U20 mungkin tidak mendapatkan pembelajaran yang sama intensif dan pengalaman berharga yang dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang sebagai pemain sepak bola.

Argentina sebagai pengganti Indonesia yang gagal menjadi tuan rumah berada di grup A. bersama Guatemala, New Zealand, dan Uzbekistan. Dan seandainya Indonesia yang benar-benar berada di posisi Argentina, maka tidak menutup kemungkinan akan menuai hasilnya baik. Mengingat lawan-lawan yang dihadapinya tidak jauh berbeda secara skill dengan skuat Indonesia. Namun kesempatan itu kini sudah sirna dan hanya menjadi penyesalan semata karena ulah segelintir orang.