Erick Thohir menjadi salah satu sosok yang digadang-gadang mampu membawa Sepak Bola Indonesai ke pentas Global. Mengingat pengalamannya dalam membenahi klub-klub sepak bola di benua Eropa sudah bukan rahasia umum lagi. Momentum itu bak gayung bersambut yakni dengan rencana akan diadakannya Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI dalam waktu dekat.

Sejak lama Erick Thohir memang sudah memiliki ketertarikan dengan sepak bola dalam negeri. Sebab bangsa ini memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu negara yang dapat melahirkan pemain-pemain handal berkualitas internasional.

Manajemen Liga

Sengkarut sepak bola Indonesia seperti benang kusut, seolah bingung pembenahannya akan dimulai dari mana. Hal ini menjadi indikator penting bahwa persepakbolaan dalam negeri tidak baik-baik saja dan bahkan terkesan stagnan. Sehingga KLB PSSI kali ini harus menjadi penggerak perubahan secara menyeluruh.

Pembenahan manajemen itu dapat dimulai dari liga junior dan berlanjut ke liga Senior. Catatan ini berlaku bagi liga utama dan liga kasta kedua. Mengingat hal tersebut merupakan hal mendasar dan paling penting yang mungkin harus dibenahi terlebih dahulu, dari sekian banyak aspek yang wajib diperbaiki.

Sejauh ini memang sudah banyak talenta-talenta muda yang digadang-gadang akan menjadi pemain top dalam negeri. Akan tetapi harapan itu sering kali kandas di tengah jalan, yakni layu sebelum berkembang. Persoalan ini merupakan pertanda kuat untuk merombak manajemen liga dalam negeri, khususnya liga junior.

Masukan ini merupakan hasil dari pengamatan panjang terhadap bibit-bibit unggul yang tidak bersinar ketika masuk di skuad senior. Dan pada akhirnya benar-benar tidak memiliki pemain top di tingkat senior. Hal tersebut tentu bergantung pula pada bagaimana klub yang bersangkutan memberikan banyak waktu bermain dan pembinaan.

Di titik ini, kita sudah seharusnya berkaca banyak terhadap perkembangan sepak bola di negeri Sakura, yang tampil sangat baik pada pertandingan Piala Dunia Sepak Bola 2022 di Qatar. Bahkan tim sebesar Jerman dibuat bertekuk lutut dan menelan kekalahan.

Tentunya kemenangan tersebut merupakan buah dari transformasi sepak bola Jepang. Sebagaimana kita ketahui bahwa, negara tersebut memang sudah melakukan pembenahan dalam dunia sepak bola sejak puluhan tahun yang lalu. Yakni dengan bertumpu pada perbaikan liga dalam negeri, yaitu dari tingkat junior sampai tingkat senior. Dan hasilnya menjadi salah satu Timnas terbaik di tingkat Asia sekaligus menjadi Tim yang mengejutkan di piala dunia Qatar 2022.

Pembenahan sepak bola di sektor liga tentu bukan hal yang mudah, dan saat ini Indonesia membutuhkan liga sepak bola yang berkualitas. Sehingga di kemudain hari dapat memberikan kontribusi besar kepada capaian timnas itu sendiri. Dan sosok Erick Thohir sudah mewanti-wanti kepada klub-klub di tanah air untuk memperhatikan perihal yang satu ini.

Terlepas dari beberap hal di atas, kita memiliki harapan besar pada hasil KLB PSSI yang akan datang. Dan menghasilkan pemimpin yang tepat. Sebab organisasi ini akan menjadi lokomotif penggerak perubahan sepak bola Indonesia. Tentu harapan itu ditujukan kepada ketua umum PSSI terpilih nantinya.

Dengan kata lain, kita harus objektif dalam mendorong seseorang untuk menahkodai PSSI ke depan. Yakni harus berdasarkan pada fakta bahwa sosok tersebut memang memiliki pengalam di dunia sepak bola. Dan sejauh ini kreteria itu hanya dimiliki oleh sosok Erick Thohir.

Hal yang diungkapkan terkahir di atas sangat penting adanya. Mengingat seorang pemimpin sangat menentukan perjalanan organisasi ke depan. Dapat dikatakan pula bahwa baik dan buruknya organisasi dalam mengelola sepoka bola, tidak terlepas dari keberadaan sosok pemimpin itu sendiri.