JAKARTA PSBB TOTAL
#Tantangan Hari Ke_91#
Pandemi covid-19 ternyata semakin mewabah khususnya di daerah ibu kota Jakarta. Tampaknya New Normal memberikan peluang untuk wabah ini semakin betah. Ini berarti bahwa akan diberlakukan lagi Pembatasan Sosial Berskala Besar. Mau tidak mau, ini akan berpengaruh pada perekonomian masyarakat khusunya warga yang tinggal di DKI Jakarta. Pada kenyataannya, pemerintah daerah telah berupaya untuk melakukan penanganan pandemi covid ini secara baik namun ada beberapa hal yang memang bisa dibilang bahwa pemerintah kecolongan dalam hal kerumunan masa.
Pasar menjadi sumber keramain yang tak terelakkan, jaga jarak nampaknya tidak berlaku di pasar, penjual dan pembeli berinteraksi biasa saja, seharusnya di pasar-pasar harus disiagakan petugas yang lebih banyak agar pengawasan menjadi lebih baik. pedagang kaki lima, jajanan gerobak juga tampak bekerja seperti biasa. Orang yang makan di pinggir jalan kadang mengabaikan jaga jarak dan tidak memakai masker. Hal-hal kecil ini akan memberi dampak yang sangat luar biasa.
Meningkatnya orang yang terindikasi covid-19 di ibu kota menyebabkan pemerintah daerah mengambil keputusan untuk memberlakukan PSBB mulai minggu depan tanggal 14 September 2020, yang disampaikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan "Dalam rapat disimpulkan bahwa kita akan menarik rem darurat yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan PSBB seperti pada masa awal pandemi dulu. Bukan lagi PSBB transisi tapi kita harus melakukan PSBB sebagaimana masa awal dulu," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (9/9/2020).
Walaupun keputusan ini dampaknya sangat luarbiasa pada sektor ekonomi namun akan tetap diberlakukan. Sebagaimana dilansir dalam Media Indonesia kamis 10 September 2020, Penerapan PSBB yang diperketat ini juga akan menekan pertumbuhan ekonomi Jakarta pada kuartal ketiga nanti dan berportensi terkontraksi dan resesi. Pertumbuhan ekonomi Jakarta kuartal dua terkontraksi minus 8,22% di atas nasional yang terkontraksi minus 5,32%.
Dengan kebijakan PSBB ini dimana berbagai sektor usaha jasa akan tutup dan konsumi rumah tangga dipastikan menurun maka pertumbuhan ekonomi Jakarta kuartal tiga berpotensi minus, “ yang paling penting juga adalah agar PSBB ini yang terakhir dimana pemerintah agar betul betul melakukan pengawasan dan penindakan secara ketat dengan melibatkan semua perangkat yang ada sampai tingkat RT/RW untuk memastikan seluruh masyarakat melaksanakan protokol kesehatan dan akhirnya dalam masa PSBB ini dapat kita buktikan bahwa kita mampu menekan dan mengendalikan penyebaran Covid 19 ini DKI Jakarta dan sekitarnya,” tukas Ketua Umum DPD HIPPI DKI Jakarta Sarman Simanjorang
Jakarta, 10 September 2020
Laila Heluth
Tantangan menulis hari ke_91
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
semoga cepat berakhir ya bu, pandemicnya
Iya bunda..kasihan rakyat kecil.
Semoga pandemi ini segera berakhir bu
Iya pak...Aamiin
Tetap semangat, salam literasi
Siaap..terima kasih suportnya, salam literasi
Siaap..terima kasih suportnya, salam literasi