#Tantangan Hari Ke_70#

Tidak seperti biasanya, malam ini semua keluarga di kampungku tidur tengah malam. Di dapur terlihat ibu dan anak perempuannya sibuk dengan makanan untuk persiapan besok. Ada ketupat, opor ayam, juga kue wajik. Seperti biasa, semua orang di kampungku selalu menyambut tahun baru Islam dengan acara yang meriah. Mungkin di tempat lain juga melakukan hal yang sama.

Di luar sana, ibu-ibu pengajian juga mengadakan acara barjanji (djikir bersama), betapa suasana yang sangat menyejukan pandangan dan hati. Sangat berbeda dengan perayaan tehun baru masehi, biasanya ditiup terompet, suara suka cita menyambut 1 Januari, semua orang memberikan resolusi untuk tahun selanjutnya, semoga menjadi pribadi yang lebih baik, semoga sukses dan semoga semoga lainnya.

Lantunan ayat-ayat suci Al Qur’an diperdengarkan, bunyi rebana mengiringi tim hadrat menggantikan bunyi terompet. Aku sangat merindukan suasana ini, di facebook banyak kawan menyiarkan secara langsung kegiatan di kampungku, terobati rasa rindu. Semoga bisa mengulang kisah ini, kisah satu Muharram yang menyimpan sejuta harapan dalam do’a yang dipanjatkan kepada sang Khalik, menyambut tahun baru kali ini, semoga aku menjadi pribadi yang sadar, untuk apa aku ada di bumi ini.

Jakarta, 20 Agustus 2020

Laila Heluth

Tantangan menulis hari ke_70